Usai Pilpres, Pertamina Bersiap Menaikkan Harga Elpiji 12 Kg

Pertamina memiliki niat untuk menaikan harga elpiji 12 kg yang bertujuan untuk mengurangi kerugian atas penjualan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 25 Apr 2014, 09:06 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2014, 09:06 WIB
Usai Pilpres, Pertamina Bersiap Menaikkan Harga Elpiji 12 Kg
Pertamina memiliki niat untuk menaikan harga elpiji 12 kg yang bertujuan untuk mengurangi kerugian atas penjualan.

Liputan6.com, Ulsan - PT Pertamina (Persero) merencanakan kenaikan harga elpiji 12 kilogram (Kg) usaha pemilihan presiden mendatang.

Direktur Pemasaran Niaga Pemasaran Niaga Hanung Budya mengatakan, rencana kenaikan harga tersebut belum bisa dikatakan mundur, dari rencana awal pada Juni 2014.

"Setelah Pilpres, tapi belum ada rencana firm untuk kenaikan, belum ada keputusan jadi jangan ekspektasi Pertamina menunda kenaikan," kata Hanung, di Ulsan, Korea Selatan, Jumat (25/4/2014).

Pertamina memiliki niat untuk menaikan harga elpiji 12 kg yang  bertujuan untuk mengurangi kerugian atas penjualan yang tidak sesuai harga produksi.

Vice Presiden Elpiji dan Gas Product Pertamina, Gigih Wahyu Irianto, menuturkan, sampai 2016 Pertamina  memiliki target harga gas non subsidi sesuai dengan ke ekonomian.

"Kami sudah sediakan roadmap (rencana) agar harga elpiji kemasan 12 kg masuk harga keekonomian. Tahun 2016 kita harapkan sudah mencapai harga keekonomian," ungkap Gigih.

Gigih, menambahkan, dalam rencana tersebut Pertamina akan menaikan harga elpiji dua kali dalam kurun waktu satu tahun, setiap kenaikan Rp 1.500 per kg.

"Paling tidak akan ada kenaikan dua kali dalam setahun. Jadi per semester itu naiknya Rp 1.500. Ini akan kami lakukan sampai di semester pertama di 2016. Sehingga di semester kedua di 2016 harga elpiji 12 kg telah sesuai keekonomian," pungkas Gigih.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya