Liputan6.com, London - Para nasabah The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) dan Selftrade Bank merasa sangat terganggu dengan kebijakan baru yang diumumkan beberapa bulan lalu terkait persyaratan untuk mengakses rekening pribadi mereka.
Pasalnya, untuk mengakses rekening pribadi, para nasabah diharuskan menjawab sejumlah pertanyaan yang dirasa cukup menganggu.Â
Seperti dikutip dari Telegraph.co.uk, Selasa (29/4/2014), para nasabah yang menolak menjawab pertanyaan-pertanyaan dari HSBC mengenai rincian pendapatannya, maka nasabah tersebut tidak diperkenankan oleh bank untuk mengakses rekening pribadinya.
Advertisement
Aturan ini tak hanya berlaku bagi para nasabah baru saja. Bahkan, para penduduk Inggris yang sudah menjadi nasabah HSBC selama puluhan tahun juga diperlakukan hak yang serupa.
Pertanyaan yang diajukan pihak bank dirasakan para nasabah telah mengganggu privasi mereka. Bagaimana tidak, nasabah harus menjawab berapa jumlah warisan yang diterimanya termasuk siapa pemberi hartanya. Lebih parah lagi, pihak bank juga menanyakan dari mana si pemberi warisan mendapatkan hartanya.
Tak hanya HSBC, para nasabah Selftrade Bank juga merasakan hal yang sama. Bahkan para nasabah Selftrade Bank merasa pihak bank bersikap keterlaluan dan sinis dalam menjalankan kebijakan barunya.
Salah satu nasabah yang enggan menyebutkan namanya bahkan tidak diperbolehkan pihak bank untuk mengambil tabungannya untuk berlibur dengan suaminya yang cacat karena tak mau menjawab pertanyaan.
Dia juga merasa tersinggung karena pihak bank tampak mencurigainya terlibat bisnis peredaran obat-obatan terlarang.
Sementara nasabah lainnya merasa terkejut bahwa kebijakan tersebut ternyata benar-benar dilakukan oleh pihak bank. "Pertama saya tak percaya ini benar-benar dilakukan. Tapi kemudian saya harus menjawab berbagai pertanyaan dan mengisinya ke dalam formulir sebelum akhirnya diperbolehkan mengambil uang saya sendiri. Apakah ini legal?" tukar Terry Hebert, salah satu nasabah Selftrade Bank.
Para nasabah merasa kebebasannya terancam setelah dilarang mengakses rekening dan harta pribadi yang disimpan di kedua bank tersebut.
"Setiap nasabah tetap akan diberikan pertanyaan rinci mengenai pendapatan dan seluruh sumbernya," ungkap bank internasional yang berbasis di Inggris tersebut.
Pihak manajemen HSBC juga mengumumkan, kebijakan tersebut tak hanya berlaku di Inggris tapi juga bagi para nasabah di berbagai negara di seluruh dunia.