Liputan6.com, Jayapura - Papua bakal mengembangkan lebih dari lima kabupaten menjadi sentral peternakan sapi yang dikembangkan di perkebunan kelapa sawit. Sejumlah kabupaten ini di antaranya Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Nabire, Merauke, Keerom, Biak dan Sarmi.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI, Syukur Iwantoro mengatakan, sejumlah kabupaten ini memiliki potensi yang pengembangan sapi sawit, yang dinilai lebih efisien dari hal pakan ternak dan juga bagi perkebunan sawitnya sendiri.
"Pola pengembangan sapi yang berintegrasi dengan perkebunan sawit, adalah salah satu contoh peternakan dan perkebunan yang saling menguntungkan. Untuk pakan sapi, ternyata sapi senang menyantap gulma yang merupakan pakan terbaik bagi sapi. Padahal gulma adalah tumbuhan yang sangat merugikan bagi kelapa sawit. Kemudian limbah sawit yakni CPO baik untuk karbohidrat sapi dan dapat pula menggemukkan. Padahal limbah itu sangat mengganggu lingkungan," jelas Syukur di hadapan 100-an peternak sapi sawit di Pir 1, Kabupaten Keerom, Papua, yang ditulis Kamis (1/5/2014).
Sementara bagi perkembangan kelapa sawit, kotoran dan kencing sapi merupakan pupuk yang baik. Produktivitas tanaman kelapa sawit pun menjadi meningkat. "Namun berkat kotoran dan kencing sapi, produktivitas sawit bisa mencapai 30% dan tak perlu peremajaan," ungkapnya.
Pola integrasi sapi dan kelapa sawit juga telah berhasil dikembangkan pada sejumlah provinsi misalnya Kalimantan Timur, Riau dan Sumatra Utara, Sulawesi dan juga Papua. "Negara Malaysia juga mengembangkan pola ini dan perkembangannya cukup baik. Integrasi sapi dengan sawit juga relatif biaya pakannya zero," ucap dia.
Ke depan, Papua juga akan dijadikan sentra pakan sapi, mengingat potensi tanaman hijau, rumput, tanaman jagung yang melimpah di Papua. Bahkan, potensi pakan sapi ini bisa dijual ke Surabaya dan Makassar serta diekspor ke negara tetangga seperti Papua Nugini.
Data dari Dinas Kementrian Pertanian menyebutkan jumlah sapi potong di Papua mencapai lebih dari 79 ribu. Penyebarannya terbanyak di Merauke, Kota Jayapura, Nabire, Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi dan Biak Numfor. Sementara harga sapi potong di Papua mencapai Rp 28-30 juta per ekornya.
Papua Kembangkan Peternakan Sapi di Perkebunan Kelapa Sawit
Sejumlah kabupaten di provinsi Papua memiliki potensi besar untuk mengintegrasikan perkebunan kelapa sawit dengan peternakan sapi.
Diperbarui 01 Mei 2014, 12:20 WIBDiterbitkan 01 Mei 2014, 12:20 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Official Teaser Film Musikal 'Siapa Dia..' Dirilis, Garapan Sutradara Garin Nugroho
Kondisi Paus Fransiskus Kritis, Vatikan Bersiap Hadapi Transisi Kepemimpinan
6 Potret Cassandra Lee dan Ryuken Lie Rayakan 6 Bulan Pernikahan di Gili Trawangan
Wagub Jakarta Rano Karno Minta Seluruh Masyarakat Ikut Aktif Tangani Banjir, Jaga Kebersihan Lingkungan
Ajil Ditto Tegang Melihat Davina Karamoy, jadi Remaja Polos yang Baru Datang dari Kampung
Waktu Terbaik Bersedekah, Kapan dan Bagaimana Mendapat Pahala Berlipat?
Manchester United Incar Pemain yang Digadang Sebagai Titisan Lionel Messi
VIDEO: Pilu! Warga Sumedang Terobos Banjir demi Antar Jenazah ke Pemakaman
Pengembang Ini Sediakan Ruang Publik Ramah Hewan Peliharaan, Yuk Ajak Anabulmu Jalan-jalan
Demokrat Akan Gelar Kongres, Bahas AD/ART hingga Dukungan ke Prabowo-Gibran
Tradisi Nyekar Sebelum Lebaran, Ketahui Makna dan Sejarahnya
Jika Ada yang Tidak Suka dengan Kita, Hidup Malah Lebih Ringan Kata Gus Baha, Kok Bisa?