Intra Golflink Resorts Siapkan Capex Rp 323,2 Miliar pada 2025

Direktur Utama GOLF, Dwi Febri Astuti mengungkapkan sumber dana untuk capex tersebut berasal dari hasil penawaran umum saham perdana (IPO), pinjaman dari Bank Nobu, serta pendapatan internal perusahaan.

oleh Gagas Yoga Pratomo Diperbarui 09 Apr 2025, 16:35 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2025, 16:35 WIB
IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 323,2 miliar untuk menjalankan sejumlah proyek besar pada tahun 2025.

Direktur Utama GOLF, Dwi Febri Astuti mengungkapkan sumber dana untuk capex tersebut berasal dari hasil penawaran umum saham perdana (IPO), pinjaman dari Bank Nobu, serta pendapatan internal perusahaan. 

“Ada yang dari dana IPO, dana pinjaman dari Nobu, dan pendapatan GOLF,” kata Dwi dalam konferensi pers, Selasa (8/4/2025).

Peroleh Pinjaman

Dwi menambahkan, dari September tahun lalu, perusahaan sudah mendapatkan pinjaman dari Bank Nobu untuk ekspansi yang lebih agresif lagi dan terukur.

Pada kesempatan yang sama, General Manager Project GOLF, Hamdani Parulian Pane, dana ini akan dialokasikan untuk empat proyek yang dinilai strategis bagi pengembangan bisnis perusahaan.

Proyek pertama yaitu GOLF akan membangun kawasan hunian premium The Links Golf Villa dengan anggaran sekitar Rp 90 hingga Rp 100 miliar. Kemudian, perusahaan juga akan merenovasi lapangan golf yang berada di Bali dengan dana sekitar Rp 60 miliar. 

“Lapangan golf ini sudah berusia 17 tahun, sehingga kami rasa sudah saatnya diperbarui,” ujar Hamdani 

Selain itu, perusahaan juga akan membangun sebuah hotel butik mewah (Luxury Boutique Hotel) di Bali. Proyek ini diperkirakan menelan biaya hingga Rp 160 miliar.

Tak hanya itu, perusahaan juga merencanakan ekspansi ke Belitung Golf Resort, dengan alokasi dana sekitar Rp 1,6 miliar untuk tahap awal proyek tersebut.

 

 

Kinerja GOLF

Setelah Dibuka Anjlok, IHSG Ditutup Turun 7,9 Persen
Pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (8/4/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 7,9% ke level 5.996,14. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Perseoan mengumumkan hasil keuangan auditan untuk tahun fiskal 2024 yang menunjukkan peningkatan profitabilitas yang solid, strategi monetisasi aset yang sukses, serta alokasi modal yang disiplin.

Perseroan mencatat pertumbuhan pendapatan yang solid sebesar 11,5% YoY menjadi Rp 198,0 miliar, didorong oleh lonjakan penjualan real estate sebesar 52,1% YoY menjadi Rp 67,9 miliar dan pertumbuhan stabil dari pendapatan restoran yang naik 3,8% YoY menjadi Rp 27,2 miliar. 

Laba kotor meningkat 6,5% YoY menjadi Rp 119,7 miliar, dengan marjin laba kotor sebesar 60,5%. Beban operasional naik 15,3% YoY menjadi Rp 47,3 miliar, terutama akibat biaya IPO yang bersifat satu kali saja. 

 

Laba Bersih

Setelah Dibuka Anjlok, IHSG Ditutup Turun 7,9 Persen
Nilai transaksi hingga akhir perdagangan pada Selasa (8/4/2025) mencapai Rp 20,41 triliun dengan melibatkan 22,65 miliar saham dalam 1,43 juta kali transaksi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Dari sisi profitabilitas, laba bersih meningkat 12,3% YoY menjadi Rp 67,6 miliar, dengan ekspansi marjin laba bersih dari 33,9% menjadi 34,1%, Marjin laba ini lebih tinggi dibandingkan marjin EBITDA yang salah satunya disebabkan oleh pembagian laba sebesar Rp 4,0 miliar dari entitas asosiasi PT Belitung Golf and Resorts (BGR). 

Laba tersebut terutama dihasilkan oleh penjualan tanah BGR kepada entitas anak Perseroan yaitu PT New Kuta Golf and Ocean View.

Diluar biaya IPO ini, perseroan menunjukkan efisiensi operasional yang tetap terjaga. Pengelolaan biaya yang efektif ini turut mendukung peningkatan EBITDA sebesar 4,7% YoY menjadi Rp 88,6 miliar, dengan marjin EBITDA yang solid di angka 44,7%. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya