Aktivitas Gadai Barang Melonjak Jelang Puasa

Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), Suwhono menuturkan, emas masih menjadi salah satu barang favorit yang digadaikan oleh masyarakat.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 11 Jun 2014, 12:33 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2014, 12:33 WIB
Pegadaian
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Jelang memasuki bulan Ramadan yang akan mulai di akhir Juni membuat masyarakat beramai-ramai mencari modal untuk kebutuhan bulan puasa bahkan modal untuk usaha musiman.

Tidak hanya perbankan yang menjadi sumber pencarian modal, namun juga PT Pegadaian (Persero) mengaku selalu kebanjiran permintaan gadai jelang bulan puasa.

"Memang siklusnya, menjelang puasa biasanya naik, tetapi saat menjelang Lebaran malah turun, karena biasanya menjelang puasa orang cari pinjaman untuk jualan kue kebutuhan puasa," kata Direktur Utama PT Pegadaian, Suwhono saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Rabu (11/6/2014).

Mendekati Lebaran, Suwhono menjelaskan, sejumlah barang mulai ditebus mengingat mayoritas barang yang digadaikan tersebut akan digunakan untuk acara kumpul keluarga yang biasa terjadi saat Lebaran.

"Baru nanti biasanya setelah Lebaran naik lagi, seperti itu kira-kira siklusnya," tegas Suwhono.

Mengenai nilai transaksi, Suwhono menuturkan, saat ini Pegadaian memiliki rata-rata transaksi pinjaman setiap harinya sekitar Rp 3,6 juta per orang. Ia menambahkan, jelang puasa nilai rata-rata transaksi bisa di atas Rp 3,6 juta.

Menegnai jenis barang yang digadaikan, Suwhono mengaku emas masih menjadi salah satu barang favorit yang digadaikan. Hal itu karena menurut Suwhono, emas adalah barang yang bersifat likuid.

"Variannya langsung banyak, pertama emas, setelah emas itu langsung banyak. Yang elektronik ranking dua, ketiga ada mobil dan motor, nanti keempat banyak yang kecil-kecil, jadi persentasenya 97% emas, 3% non emas," pungkas Suwhono. (Yas/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya