Ini Syarat BUMN Bisa Go Internasional

BUMN harus mempunyai master plan atau cetak biru yang dapat membawa sebuah perusahaan pelat merah mewujudkan segala cita-cita.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 26 Agu 2014, 12:52 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2014, 12:52 WIB
Kementerian BUMN
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Tantri Abeng memastikan perusahaan pelat merah Indonesia berpeluang besar menjadi pemain global dan bersaing dengan BUMN lain dari seluruh dunia. Tapi sebelumnya, perlu pondasi kokoh yang dapat mengantarkan BUMN ke kancah internasional.

"Saat menjabat sebagai menteri BUMN di era Orde Baru, saya sudah mendorong BUMN untuk go internasional dengan pembentukan sektoral holding. Tapi harus ada pondasinya dulu," ujar Pria berkacamata itu saat Seminar Mendorong BUMN Go Internasional di Jakarta, Selasa (26/8/2014).

Pondasi pertama, sambung Tantri, BUMN harus mempunyai master plan atau cetak biru yang dapat membawa sebuah perusahaan pelat merah mewujudkan segala cita-cita sesuai visi dan misinya. "Tanpa kompas, tanpa roadmap, kita akan susah berjalan menuju value creation," tegas dia.

Pondasi kedua, dia mengaku, BUMN wajib dipimpin CEO berkaliber internasional. Pemimpin yang seperti ini akan mampu menerbangkan perusahaan hingga ke tingkat dunia.

"Inilah yang saya sebut Global CEO. Saat sebagai Menteri pada 1999, saya sudah bercita-cita ada 10 BUMN yang sudah nasionalisasi holding dipimpin 10 global CEO," ujar dia.

Untuk mengembangkan kepemimpinan seperti itu, dijelaskan Tantri, pihaknya membentuk yayasan bagi pengembangan orang-orang yang memiliki kapasitas sebagai pemimpin global. Serta membuat program Executive Leadership.

"Yang paling banyak kirim calon pemimpin di Executive Leadership adalah Pertamina. Sekarang program ini masih berjalan dengan baik. Saya yakin, kita bisa melahirkan puluhan CEO global, karena saat ini pun kita punya CEO BUMN yang masuk kategori CEO global," pungkas Tantri.

Dan pondasi ketiga, adalah tata kelola perusahaan (corporate governance) yang kuat. Dia menilai, tata kelola perusahaan pelat merah merupakan yang paling kuat dibandingkan swasta.

"Contohnya saja Semen Indonesia dan Bank BNI bisa go internasional karena punya tata kelola perusahaan yang luar biasa," cetusnya.(Fik/Nrm)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya