Investasi Sektor Otomotif Masih Tinggi pada 2014

Kepala BKPM, Mahendra Siregar menuturkan, kontribusi investasi sektor otomotif hingga September 2014 masih baik terutama dari Jepang.

oleh Septian Deny diperbarui 17 Okt 2014, 18:56 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2014, 18:56 WIB
Kembangkan SDM, Toyota Indonesia Guyur Dana Rp 160 M
Industri otomotif menjadi salah satu sektor yang langsung bertarung ketika perdagangan bebas bergulir.

Liputan6.com, Jakarta - Kontribusi investasi sektor otomotif pada periode Januari-September 2014 dinilai masih baik meski mengalami penurunan jika dibandingkan pada tahun lalu.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar mengatakan negara penyumbang investasi otomotif terbesar masih dipegang oleh Jepang dengan nilai mencapai Rp 2 miliar.

"Yang mencolok adalah kontribusi dari Jepang, yaitu sebesar 9,4 persen atau senilai Rp 2 miliar di sembilan bulan pertama," ujar Mahendra di kantor BKPM Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2014).

Dia menjelaskan, nilai investasi yang lebih rendah tersebut lantaran investasi otomotif yang masuk pada tahun lalu sudah mulai beroperasi dan berproduksi pada tahun ini.

"Lebih rendah dari tahun lalu. Di tahun lalu realisasi investasi Jepang di industri otomotif luar biasa. Meningkat 50 persen lebih dari tahun sebelumnya. Saat ini sebagian dalam tahap penyelesaian dan tahun ini mereka mampu menyelesaikan produksinya," jelas dia.

Mahendra memperkirakan pada tahun depan, investasi sektor otomotif akan kembali tumbuh, terutama untuk produk otomotif kelas menengah dan kelas ke bawah.

"Tahun yang akan datang kita mulai investasi otomotif produk baru program unggulan di kelas menengah dan kelas menengah ke bawah. Dan untuk lcgc di tahun lalu nilai investasinya meningkat tajam," katanya.

Sementara untuk tahun ini, Indonesia juga mulai menggenjot investasi baja otomotif dan produk petrokimia dan kaca untuk produksi menengah atau hulu.

"Ini fenomena tahun lalu sektor otomotif besar tapi sekaligus merupakan investasi di produk hulu atau menengah bahan bakunya di tahun ini," tandasnya. (Dny/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya