Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menambah impor Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis Pertamax sebanyak 600 ribu barel. Langkah penambahan tersebut untuk mengantisipasi melonjak konsumsi BBM non subsidi saat pemerintah menaikkan harga BBM subsidi.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya mengatakan, dengan adanya kenaikan harga BBM subsidi, maka selisih harga antara BBM subsidi dengan BBM non subsidi semakin dekat. Pertamina pun memperkirakan masyarakat akan beralih mengkonsumsi BBM bersubsidi.
Perusahaan migas pelat merah itu pun mengambil langkah antisipasi peningkatan konsumsi Pertamax dengan menambah impor sebesar 600 ribu barel Pertamax.
"Kami sudah siap kalau ada pergeseran konsumsi, menambah impor 600 ribu barel," ungkapnya di kawasan nelayan Tanjung Pasir, Tangerang, Banten, Selasa (11/11/2014).
Hanung melanjutkan, penambahan pasokan hanya berlaku pada Pertamax saja karena mengacu konsumsi Premium mengalami peningkatan menjelang kenaikan harga BBM sedangkan solar masih stabil.
"Solar stabil transportasi PSO. Premium dari rata-rata 81 ribu sebulan menjadi 92 ribu sebulan," pungkasnya. (Pew/Gdn)
Pertamina Tambah Impor Pertamax 600 Ribu Barel
Dengan adanya kenaikan harga BBM subsidi, maka selisih harga antara BBM subsidi dengan BBM non subsidi semakin dekat.
diperbarui 11 Nov 2014, 17:19 WIBDiterbitkan 11 Nov 2014, 17:19 WIB
Kebijakan ini dilatarbelakangi turunnya kuota subsidi BBM di APBN-P 2014 dari 48 juta kiloliter menjadi 46 juta kiloliter, Senin (4/8/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Live dan Produksi VOD
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
VIDEO: Prabowo: Hemat Anggaran untuk Rakyat! Uang untuk Makan Bergizi dan Renovasi Sekolah
Prabowo Sambut Langsung Erdogan di Bandara, Istana: Bentuk Penghormatan
Sinopsis dan Jadwal Tayang Film 'Pintu Pintu Surga' yang Mengeksplorasi Dilema Poligami
OJK Awasi Ketat 10 Penyedia P2P Lending yang Belum Penuhi Ketentuan Ekuitas
Lantai Vinyl Bebas Kusam, Ini 8 Cara Perawatan Mudah dan Aman
Bacaan Niat Bayar Puasa Ramadhan, Bolehkah Mendahulukan Puasa Sunnah?
Ngeri, Wanita di China Hampir Tertancap Jepit Rambut Saat Kecelakaan
OJK Tengah Kaji Aturan Soal Initial Coin Offering Aset Kripto
Jastip Tiket Konser K-Pop hingga Penyanyi Terkenal Jadi Primadona
Penerbitan Surat Utang Korporasi Sentuh Rp 149,7 Triliun pada 2024
Kapan Hari Puasa Pertama Ramadhan 2025? Simak di Sini Penentuannya
Anggaran Pembangunannya Diblokir, Hotman Paris Malah Mau Bangun Kelab Malam di IKN