Harga BBM Naik, Pengusaha SPBU Bernapas Lega

Pengusaha SPBU mengaku bisa bernapas lega usai harga BBM subsidi naik.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Nov 2014, 16:53 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2014, 16:53 WIB
SPBU
BBM naik, SPBU diserbu. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta- Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi membuat pengusaha Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) bisa bernapas lega. Pasalnya, kebijakan ini bisa memangkas penyalahgunaan BBM bersubsidi.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) III Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Juan Tarigan mengungkapkan, selama ini pengusaha SPBU dicurigai terlibat dalam penyalahgunaan BBM bersubsidi. Padahal, para pelaku penyalahgunaan tersebut belum tentu melibatkan pengusaha SPBU.

Juan menambahkan, kenaikan harga BBM bersubsidi membuat perbedaan harga BBM bersubsidi dengan non subsidi semakin dekat. Dengan begitu, jika disalahgunakan keuntungannya semakin tipis sedangkan risikonya semakin besar.  Sehingga kenaikan harga BBM bersubsidi dapat meredam penyalahgunaan.

"Sedikit memberi ketenangan pengusaha. Disparitas subsidi dengan non subsidi semakin tipis, sehingga meredam penyelewangan karena selama ini aksi dikaitkan dengan teman-teman pengusaha SPBU," tuturnya.

Menurut Juan, dampak kenaikan harga BBM subsidi juga memberikan kepastian bagi pengusaha, karena sebelumnya pengusaha resah atas ketidakjelasan pemerintah.

"Tentunya sisi positif teman pengusaha ada kejelasan tidak terombang ambing," pungkasnya.

Sekadar informasi, pemerintah telah menaikkan harga BBM bersubsidi jenis premium naik dari Rp 6.500 per liter menjadi Rp 8.500 per liter. BBM jenis solar juga tercatat naik Rp 2.000 dari Rp 5.500 per liter menjadi Rp 7.500 per liter. (Pew/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya