Liputan6.com, Jakarta - Upaya merealisasikan target pembangunan pembangkit listrik dengan total kapasita 35 ribu megawatt (mw) hingga 2019, pemerintah setidaknya membutuhkan anggaran mencapai Rp 1.000 triliun.
Direktur PLN Murtaqi Syamsuddin mengatakan anggaran tersebut diperlukan untuk proyek yang langsung dikerjakan PLN maupun swasta.
"Ini masih kalkulasi kasar untuk 35 ribu mw dalam 5 tahun, total capex yang diperlukan pembangkit listrik maupun infrastruktunya lebih dari Rp 1.000 triliun, baik PLN maupun IPP (independent power producer)," ujarnya di Gedung BPPT, Jakarta, Kamis (8/1/2015).
Dia menjelaskan, dari 35 ribu mw tersebut, PLN akan mengerjakan sebanyak 10 ribu mw. Sedangkan sisanya akan dikerjakan dengan IPP.
"PLN akan eksekusi 10 ribu mw, itu di atas dari proyek yang saat ini sudah berjalan. Total dengan yang sedang jalan 13 ribu mw," lanjut dia.
Untuk 2015 sendiri, PLN telah menyiapkan belanja modal sebesar Rp 50 triliun. Namun angka tersebut akan terus ditambah seiring dengan tugas PLN dalam proyek ini.
"Untuk 2015 sudah ada di RKAP PLN. Capex kita 2015 itu Rp 50 triliun, baik pembangkit maupiun transmisi. Tapi mengingat kebutuhan akan 35 ribu mw ini, kita akan putar otak untuk kemampuan pendanaan," tandas dia. (Dny/Nrm)
Energi & Tambang