Kemendag Klaim Belum Ada Apel Berbakteri yang Ditemukan

"Dari Kementerian Pertanian tak ada rekomendasi dari Bidart Bros. Di pasar juga tak ditemukan yang labelnya dari Bidart Bros," jelas Widodo.

oleh Septian Deny diperbarui 03 Feb 2015, 16:35 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2015, 16:35 WIB
Granny Smith Apple
(Foto: Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan hingga saat ini belum ada apel jenis Granny Smith dan Gala yang diproduksi oleh Bidart Bros, California, Amerika Serikat (AS) yang mengandung bakteri Listeria Monocytogenes.

Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen (SPK) Kementerian Perdagangan, Widodo mengatakan, memang telah ada laporan soal adanya apel jenis tersebut di Indonesia, namun sejauh ini diketahui bukan barasal dari rumah pengepakan Bidart Bros.

"Di Yogyakarta katanya menemukan, nanti saya akan langsung meninjau ke sana. Kemudian di Batam sedang diteliti. Kemudian ada yang katanya ditemukan 60 kilogram (kg) di Pekanbaru, sudah diklarifikasi bukan jenis itu. Memang ada tapi bukan dari Bidart. Jadi belum ada yang positif masuk dari Bidart Bros," ujarnya di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Selasa (3/2/2015).

Dia mengatakan, dari penelusuran dengan Kementerian Pertanian (Kementan) terlihat bahwa tidak ada impor apel dari Bidart Bros yang masuk ke Indonesia.

"Dari Kementerian Pertanian tidak ada rekomendasi dari Bidart Bros. Di pasar juga tidak ditemukan yang labelnya dari Bidart Bros," lanjut dia.

Sementara untuk impor apel yang akan masuk pada awal bulan ini, Widodo menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan Badan Karantina Pertanian (Barantan) untuk melakukan uji laboratorium terhadap apel-apel tersebut.

"Kami sudah koordinasi dengan Kementan, dan Barantan, awal Februari akan ada pengapalan, ini izin yang dikeluarkan pada akhir Desember 2014. Akan diuji lab dulu, kalau terbukti akan dimusnahkan atau kembalikan. Kalau dikembalikan importir tidak rugi karena ada perjanjian perdata. Kalau kenapa-kenapa, yang di sana juga turut tanggungjawab," tandasnya. (Dny/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya