BRI Patok Transaksi Non Tunai EDC Tembus Rp 13 Triliun

Penambahan EDC selama tahun 2014 tersebut meningkat lebih dari 50 persen.

oleh Septian Deny diperbarui 23 Feb 2015, 12:32 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2015, 12:32 WIB
Modal 50 Ribu BRI Berikan Untung Segudang
Asuransi ini juga bisa untuk santunan meninggal dunia karena sakit (bukan karena kecelakaan) sebesar Rp 2,5 juta, serta santunan cacat tetap karena kecelakaan maksimum sebesar Rp 5 juta (10/9/2014) (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Upaya meningkatkan transaksi non-tunai dan pendapatan dari sisi fee base income, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melakukan penambangan mesin Electronic Data Capture (EDC).

Corporate Secretary Bank BRI, Budi Satria mengatakan sampai dengan akhir Desember 2014, total unit mesin yang digunakan untuk menggesek dan tapping alat pembayaran menggunakan kartu yang dimiliki BRI berjumlah 131.204 unit.

Penambahan EDC selama tahun 2014 tersebut meningkat lebih dari 50 persen dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2013 yang sebanyak 85.936 unit.

Budi menjelaskan, untuk memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi dengan menggunakan kartu, baik kartu kredit maupun kartu debit, BRI menargetkan penambahan mesin EDC hingga 35 ribu unit di tahun 2015.

"Selain itu, tujuan perseroan menggenjot pengadaan mesin EDC adalah guna meningkatkan transaksi kartu BRI di dalam jaringan sendiri atau jaringan terafiliasi," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (23/2/2015).

Sepanjang tahun 2014, jumlah volume transaksi kartu ATM, debet, dan kredit mencapai 6,8 juta transaksi dengan nilai Rp 2,7 triliun. Nilai transaksi tersebut tumbuh lebih dari 100 persen dibanding tahun lalu yang sebesar Rp 996 Miliar.

Sementara itu, pada periode yang sama, jumlah volume transaksi uang elektronik BRI (BRIZZI) mencapai 2,3 juta transaksi dengan nilai Rp 172,662 Miliar. Nilai transaksi BRIZZI juga mengalami kenaikan sebesar 75 persen (yoy).

Selain transaksi dengan kartu kredit, kartu debit dan uang elektronik melalui mesin EDC, Bank BRI juga terus berusaha meningkatkan nilai transaksi acquiring. Transaksi acquiring merupakan jenis transaksi di mana nasabah bank lain bertransaksi menggunakan mesin EDC maupun ATM milik Bank BRI.

"Volume transaksi acquiring tahun 2014 dengan menggunakan EDC BRI sebesar Rp 12,38 triliun, atau meningkat 166 persen dibanding tahun 2013 yang sebesar Rp 4,63 triliun dengan jumlah transaksi sebanyak 5,98 juta," kata dia.

Lebih lanjut Budi mengatakan, total fee base income yang diraih Bank BRI dari transaksi dengan menggunakan mesin EDC pada tahun 2014 mencapai Rp 204,89 Miliar atau meningkat 137 persen dari tahun 2013 yang sebesar Rp 86,34 miliar.

Di tahun 2015, pihaknya menargetkan transaksi non tunai melalui EDC hingga Rp 13 triliun, dengan jumlah transaksi sebanyak 14 juta transaksi serta pertumbuhan fee base income dari penggunaan mesin EDC berkisar antara 20 persen-25 persen.

Budi menambahkan, strategi untuk mencapai target tersebut adalah dengan memperbanyak mesin - mesin EDC serta bekerja sama dengan merchant terbaik untuk menjalankan loyalty program.

"Hingga Akhir tahun 2014, Bank BRI telah bekerja sama dengan lebih dari 34 ribu merchant dan diharapkan akan terus bertambah seiring dengan penambahan jumlah mesin EDC," tandasnya. (Dny/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya