Liputan6.com, Jakarta - Sebagai langkah untuk menekan waktu bongkar muat (dwelling time) di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia, pemerintah akan menerapkan sistem online untuk perizinan di pelabuhan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan, sistem ini mencontoh Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang diterapkan BKPM.
"Akan diupayakan dalam rangka 16 kementerian dan lembaga (K/L) ini, akan dicoba, karena di beberapa sebagian besar sudah online, akan dibuat untuk mencontoh seperti sistem PTSP untuk dicobakan disini," ujarnya di Gedung BPPT, Jakarta, Senin (2/3/2015).
Menurut Indroyono, untuk menindaklanjuti hal ini, Kementerian Perhubungan akan menyiapkan port authority guna memantau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan perizinan di pelabuhan. Badan ini nantinya bertanggungjawab kepada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
"Pergerakan perizinan bisa dipantau secara online. Termasuk untuk sekiranya ada resiko-resiko. Namanya memberikan izin bea masuk, ada resiko barang itu benar atau tidak, barang itu terkontaminasi atau tidak," lanjutnya.
Rencananya, operasional penerapan sistem ini juga melibatkan 16 K/L dan National Single Window yang akan berlokasi Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Satu lagi yang ingin disampaikan, National Single Window sudah ada, sekarang tinggal dioptimalisasi dan digarap bersama. Prinsipnya K/L siap untuk melaksanakan arahan Presiden, yaitu membuat ini lebih simpel sehingga cost logistic nasional kita turun. Sekarang masih 24,5 persen dari GDP, target di bawah 20 persen Apalagi menghadapi MEA," jelas dia.
Diharapkan, pengintegrasian sistem online ini akan dikerjakan PT Telkom seperti yang diterapkan oleh BKPM melalui PTSP.
"Contoh BKPM, kan semuanya online, itu 22 Kementerian. Bagusnya Telkom yang mengitegrasikan itu karena mereka mengerjakan tinggal contek saja. Ya kalau memang bisa, nanti saya lihatlah," katanya.
Dengan sistem online ini, proses perizinan di pelabuhan juga diharapkan lebih terbuka dan terpantau dengan baik. Dengan demikian mampu menurunkan tingkat dwelling time.
"Yang jelas ya tadi pemaparan Bea Cukai memberikan optimisme yang besar. Karena sudah online, dan semuanya transparan. Jadi bisa sama-sama kita kontrol dan masyarakat bisa lihat. Karena semua ini sistemnya sudah online. Jadi lebih mudah melakukan pengawasan," tandasnya. (Dny/Nrm)
Sistem Online Pelabuhan Libatkan 16 Kementerian dan Lembaga
Kementerian Perhubungan akan menyiapkan port authority guna memantau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan perizinan di pelabuhan.
diperbarui 02 Mar 2015, 19:50 WIBDiterbitkan 02 Mar 2015, 19:50 WIB
Deputi Sarana dan Prasarana Bappenas, Dedy Priatna mengungkapkan, ada tiga persoalan untuk bangun pelabuhan Cilamaya di pemerintahan Jokowi.... Selengkapnya
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Calon Pembeli Dikejutkan Penemuan Mayat Wanita saat Survei Rumah di Bogor
Memahami Arti Like dan Penggunaannya dalam Bahasa Inggris
Jadwal Siaran Langsung Liga Inggris 2024/2025 Matchweek 24 di Vidio, 1 - 4 Februari 2025
VIDEO: Polemik New York Fashion Week ‘Indonesia Now’
Rupiah Loyo Hari Ini, Dipatok Segini Sekarang
Perbedaan Transpor Aktif dan Pasif: Mekanisme Perpindahan Zat dalam Sel
Hadiri Konser Amal di Paris, Lee Jung Jae Pamer 5 Potret Bersama Dragon BIGBANG hingga J-Hope BTS
Niat Buka Puasa dan Sahur, Panduan Lengkap Menjalankan Ibadah Ramadhan
Kisah saat Mbah Moen dan Ayah Gus Baha KH Nursalim Bicarakan Kecantikan Janda, Endingnya Mengejutkan
Link Live Streaming LPGA Tour: Hilton Grand Vacations Tournament of Champions 2025 di Vidio
Kondisi Terkini Larasati Nugroho Usai Alami Kecelakaan Mobil Hingga Terbalik Diungkap Polisi
Puan Ajak Masyarakat Jaga Toleransi dan Persaudaraan di Momen Imlek 2025