BKPM Dorong China Realisasikan Investasi di RI

Realisasi investasi dari China masih kurang jika dibandingkan dengan Singapura dan Jepang

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 21 Mar 2015, 19:10 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2015, 19:10 WIB
Ilustrasi Investasi
Ilustrasi Investasi (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyatakan lembaganya memiliki pekerjaan rumah untuk meningkatkan rasio realisasi investasi China di tengah tingginya rencana investasi yang masuk dari negara tersebut.  
 
Menurut Franky, periode Oktober 2014 hingga 19 Maret 2015 ini tercatat ada permohonan perizinan investasi dari China senilai US$ 13,66 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai US$ 2,6 miliar.
 
Tapi, BKPM juga mencatat kecenderungan rendahnya rasio realisasi investasi negara tersebut periode 2005 sekitar 7 persen dari rencana investasi yang masuk.
 
Kecenderungan saat ini dari 10 investor China, hanya 1 yang benar-benar merealisasikan investasinya. Menjadi pekerjaan rumah BKPM ke depan untuk meningkatkan rasio realisasi investasi China setidaknya menyamai Singapura sebesar 40 persen atau Jepang yang mencapai 62 persen.

"BKPM akan memberikan pendampingan intensif kepada investor asal China dalam proses realisasi investasi,” kata Franky, Sabtu (21/3/2015).
 
Franky menambahkan, kunjungan Presiden Jokowi ke China minggu depan diyakininya akan meningkatkan minat investasi dari China. Dia merujuk pengalaman pasca Presiden berkunjung ke China dan berbicara di Forum APEC, November 2014 yang lalu, tercatat ada lonjakan rencana investasi China yang masuk, yaitu US$ 6,7 miliar sepanjang Januari-Februari 2015.
 
‎Tren serupa sangat mungkin terjadi pasca kunjungan Jokowi kali ini. Posisi BKPM adalah bagaimana minat investasi yang tinggi ini dapat terealisasi untuk memberikan dampak riil terhadap perekonomian.
 
"Ibaratnya, Presiden telah membuka pintu minat investasi, tugas BKPM lah untuk mengeksekusinya,” tambah Franky.
 
Kepala BKPM Franky Sibarani direncanakan akan mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan kerja ke Jepang dan China, 23-28 Maret mendatang. Di negeri Tirai Bambu Presiden direncanakan akan menghadiri Pertemuan Tahunan Boao Forum di Provinsi Hainan. (Yas/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya