Pertamina Belum Layangkan Surat Resmi ke ESDM Soal Pertalite

Pertamina telah memberikan informasi terkait rencana pemasaran pertalite. Namun hal ini belum disampaikan secara formal melalui surat.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Apr 2015, 20:00 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2015, 20:00 WIB
Ilustrasi Perusahaan Minyak dan Gas Pertamina (2)
Ilustrasi Perusahaan Minyak dan Gas Pertamina

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyatakan PT Pertamina (Persero) belum melayangkan surat kepada dirinya untuk memasarkan produk baru Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite.

Sudirman mengakui Pertamina telah memberikan informasi terkait rencana pemasaran pertalite. Namun hal ini belum disampaikan secara formal melalui surat.

"Nah, formalitas kita tunggu. Mereka belum sampaikan surat," kata Sudirman di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (17/4/2015).

Sudirman mengatakan, dengan dipasarkannya Pertalite bisa mengurangi peredaran Premium dengan kadar Research Octane Number (RON) secara bertahap. Hal tersebut sesuai dengan rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi.

" Masuk akal karena gimana secara bertahap ron 88 diganti," ungkapnya.

Sudirman menyebutkan, dua manfaat penghapusan premium adalah menepis kecurigaan aksi kecurangan dalam pengadaan BBM. Pasalnya, tidak semua pemasok BBM bisa memenuhi permintaan premiun, hal tersebut dapat memunculkan monopoli.

 "Importasi itu menimbulkan kecurigaan bahwa seolah-olah dibuat spesifik. Supaya pemasok tertentu," tuturnya.

Ia menambahkan, manfaat lain penghapusan premium adalah energi bersih, dengan kadar Research Octant Number (RON) lebih tinggi maka pembakaran bahan bakar pada kendaraan lebih baik. "Secara energi, bukan energi yang bersih," pungkasnya.(Pew/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya