Ajang KAA Untungkan Hotel Bintang 5 di Jakarta dan Bandung

Dampak positif yang terjadi berupa kenaikan tingkat hunian (okupansi) terutama bagi hotel bintang lima yang terletak di sekitar jalan protok

oleh Septian Deny diperbarui 23 Apr 2015, 09:00 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2015, 09:00 WIB
Ini Dampak Berlakunya MEA Bagi Indonesia
Suasana diskusi tantangan menuju Masyarakat ekonomi Asean (MEA) serta peluncuran laporan KPMG mengenai resiko menuju MEA di Hotel Kempinski Jakarta, Selasa (21/4/2015) . (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com,Jakarta - Ajang Konferensi Asia Afrika (KAA) yang berlangsung di Jakarta dan Bandung sejak awal minggu ini memberikan dampak pada bisnis perhotelan di kedua kota tersebut.

Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Haryadi Sukamdani mengatakan, dampak positif yang terjadi berupa kenaikan tingkat hunian (okupansi) terutama bagi hotel bintang lima yang terletak di sekitar jalan protokol.

"Hotel yang terpakai kan di sekitar Jalan Sudirman-Thamrin. Kalau di luar radius itu tidak pengaruh. Jadi hotel-hotel bintang lima itu naik okupansinya," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Kamis (23/4/2015).

Namun demikian, kenaikan tingkat okupansi ini juga tidak terlalu besar, yaitu maksimal hanya 20 persen pada masing-masing hotel yang menjadi tempat menginap delegasi peserta KAA.

"Saya pikir pengaruhnya ada sekitar 10 persen-20 persen, dan itu pun lebih ke hotel bintang lima," lanjutnya.

Sedangkan di Bandung, okupansi hotel yang mengalami kenaikan dinilai lebih merata karena selain dari delegasi masing-masing negara, Indonesia sebagai tuan rumah juga banyak menginap di hotel-hotel di Bandung.

"Kalau yang merata itu di Bandung, karena dari pihak Indonesia banyak yang ikut ke sana. Jadi kalau di Bandung lebih banyak pengaruhnya. Dampak positifnya lebih banyak di Bandung, karena yang domestiknya juga banyak di Bandung," tandas dia. (Dny/Nrm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya