Isu Reshuffle Kabinet Tak Pengaruhi Investasi ke RI

Wakil Ketua Kadin Indonesia, Shinta Widjaja menuturkan, investor lebih melihat iklim investasi dan reformasi birokrasi terkait investasi.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 27 Apr 2015, 14:55 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2015, 14:55 WIB
Ilustrasi Investasi
Ilustrasi Investasi (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia optimistis, isu perombakan (reshuffle) kabinet tidak akan‎ menganggu target investasi sebesar Rp 519,5 triliun pada 2015 termasuk investasi hijau.

Target investasi itu terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri Rp 175,8 triliun dan Rp 343,7 triliun Penanaman Modal Asing (PMA). Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, reshuffle kabinet lebih melihat kepada kinerja pemerintah. Evaluasi para menteri merupakan hak Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Investor itu hanya melihat dari iklim investasi dan reformasi birokrasi. Kalau reshuffle kabinet tidak akan mengganggu investasi selama ada perbaikan," ungkap dia saat Konferensi Pers Tropical Landscapes Summit di Hotel Shangrila, Jakarta, Senin (27/4/2015).

Di sisi lain, lanjut Shinta, pengusaha sangat gembira kalau pemerintah telah memperjuangkan insentif investasi hijau atau ramah lingkungan berupa tax allowance atau pengurangan pajak.

"Kami tidak muluk-muluk minta pemerintah insentif fiskal yang banyak. Yang penting adalah pelaksanaannya. Jangan lagi ada hambatan. Pelaksanaan fasilitas insentif hijau ini harus dikawal," harapnya.

Dia meminta, pemerintah agar memberikan sanksi bagi perusahaan yang lalai menjalankan kegiatan ramah lingkungan. Salah satunya dihentikan suplai atau produksinya, sehingga bisnis berhenti.

Sebelumnya isu perombakan atau reshuffle Kabinet Kerja Presiden Jokowi kembali bergulir pada akhir April 2015. Beberapa menteri pun disebut-sebut masuk dalam daftar reshuffle itu. (Fik/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya