Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengklaim rencana pemerintah untuk mengeksekusi mati warga Brazil dan Perancis‎ dalam waktu dekat ini tak akan mempengaruhi iklim investasi di dalam negeri.
Kepala BKPM Franky Sibarani meyakini hal tersebut karena angka investasi dari kedua negara tersebut tidaklah besar.
"Brazil tidak besar, Perancis tidak besar. Kita tidak ada ekspor ke Perancis, minat investasi juga begitu, tidak ada pengaruh," kata Franky di Jakarrta, Senin (27/4/2015).
Baca Juga
Justru hingga saat ini kondisi dalam negeri yang paling mempengaruhi kondisi investasi adalah Pemilihan Umum Presiden tahun 2014. Saat itu para investor lebih memilih untuk wait and see.
Dia pun mencontohkan beberapa kondisi dalam negeri yang tidak mempengaruhi minat investor lainnya adalah konflik antara Polri dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kita saat itu juga berbarengan dengan peluncuran Pelayanan Terpadu Satu Pintu," tegasnya.
Seperti diketahui, Kejaksaan Agung telah memutuskan mengeksekusi mati 10 terpidana kasus Narkoba jilid II. Diantara 10 terpidana mati tersebut terdapat warga Perancis dan Brazil.
Terkait hal itu, Presiden Prancis dan Berazil melakukan ultimatum kepada pemerintah Indnesia, di mana jika beberapa warganya benar-benar dieksekusi maka mereka akan melakukan balasan ke Indonesia dalam hal etika.(Yas/Nrm)
Advertisement