Pilih Mana, Punya Banyak Teman atau Uang?

Sebagian besar orang melakukan berbagai tindakan yang justru membuat dirinya dissebagukai orang lain dibandingkan membuatnya bertambah kaya.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 05 Mei 2015, 21:45 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2015, 21:45 WIB
Pilih banyak teman atau uang?
Pilih banyak teman atau uang?

Liputan6.com, New York - Kaya raya menjadi impian hampir setiap orang di dunia. Sayangnya, meski tak berkaitan secara langsung, sebagian besar orang melakukan berbagai tindakan yang justru membuat dirinya disukai orang lain dibandingkan membuatnya bertambah kaya.

Sementara itu, President of R.A. Prince & Associates, Inc. Russ Alan Prince menjelaskan, sebagian besar dari pengusaha sukses lebih memilih mencari banyak uang dibandingkan mencari teman baru.

Melansir laman Forbes, Selasa (5/5/2015), melihat bagaimana miliarder membangun kekayaannya sendiri dan bukan dari warisan, itu merupakan bukti nyata bahwa orang sukses cenderung fokus pada menggapai keberhasilan finansial dibandingkan membangun hubungan sosial.

Dia menjelaskan, sebagian besar pengusaha seringkali ingin menjadi sukses secara finansial, tapi keliru mengambil pilihan dan bekerja justru untuk membangun hubungan sosial. Banyak pengusaha yang justru melakukan berbagai tindakan yang secara sosial bermanfaat bagi dirinya, tapi menghambat upayanya untuk bertambah kaya.

"Misalnya, ada pengusaha yang ingin melakukan pendekatan negosiasi dengan tujuan yang jelas agar bertambah kaya. Tapi tentu saja, dalam penyampaiannya dia harus menunjukkan rekan bisnisnya juga mendapatkan untung," terang Prince.

Baginya, sangat kecil kemungkinan dua pengusaha mencapai win-win solution. Karena pada akhirnya, Anda maupun rekan bisnis pasti mengharapkan keuntungan yang lebih besar.

"Sayangnya, karena setiap orang ingin rekannya bahagia dengan hasil negosiasi yang ada, seringkali kesepakatan yang dibuat justru buruk dan tak menghasilkan banyak uang," terang Prince.

Ada lagi bukti lain yang menunjukkan, harapan untuk disukai mudah terganggu oleh keinginan menjadi kaya. Misalnya, banyak pengusaha yang berusaha baik demi disukai orang lain guna mendapatkan klien lebih banyak.

Tapi tentu saja, hubungan tersebut bukan untuk jangka panjang, karena semuanya berteman dengan kepentingan masing-masing.

Meski hubungan bisnis sangat situasional dan mudah rusak, tapi banyak pengusaha berharap dapat disukai rekan bisnisnya. Sayangnya, kondisi ini dapat membuatnya kesulitan mencetak uang.

Sejauh ini, para pebisnis unggul dapat membedakan kapan dirinya harus bersikap manis dan kapan dirinya harus fokus mencetak uang. Bersikap terlalu manis juga dapat menyebabkan kerugian finansial.

"Pada akhirnya, ini soal tujuan pribadi. Beberapa orang lebih senang punya banyak teman daripada banyak uang. Jika anda ingin menjadi kaya, pastikan keinginan memiliki teman tidak menganggu keputusan bisnis Anda," tandasnya. (Sis/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya