Kalimantan Ditargetkan Terang Benderang pada 2019

Untuk meningkatkan rasio elektrifikasi, pemerintah menjalankan program listrik desa dan penyambungan listrik gratis bagi yang tidak mampu.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 10 Mei 2015, 21:02 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2015, 21:02 WIB
Target Penjualan Listrik Tahun 2015
Petugas PLN memeriksa kabel jaringan listrik di kawasan Kota Tua, Jakarta, Selasa (27/1/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pada 2019 seluruh wilayah di Kalimantan sudah teraliri listrik. Cara untuk mencapai target tersebut adalah membangun jaringan listrik sampai ke pedalaman.

Direktur Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman mengatakan, saat ini rasio elektrifikasi wilayah kalimantan mencapai 79 persen. Rasio tersebut masuh jauh jika dibanding dengan elektrifikasi nasional yang berada di level 84,35 persen. "Jadi selama beberapa tahun elektrifikasi Kalimantan masih jauh di bawah elektrifikasi nasional," katanya, dalam diskusi energi, di kawasan Cikini, Jakarta, Minggu (10/5/2015).

Menurut Jarman, pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memiliki komitmen untuk menggenjot elektrifikasi di Kalimantan, Ditargetkan, sampai pemerintahan berakhir atau pada 2019, elektifikasi wilayah tersebut akan mencapai 99 persen. "Kami berkomitmen pada 2019 seluruh Kalimantan atau mencapai 99 persen sudah teraliri listrik. Jadi seluruh masyarakat perbatasan bisa menikmati listrik. Untuk kalimantan," tuturnya.

Menurut Jarman, untuk meningkatkan rasio elektrifikasi, pemerintah sedang menjalankan  program listrik desa dan penyambungan listrik gratis bagi yang tidak mampu. Tahun ini anggaran program tersebut mencapai Rp 3,1 triliun.

"Kami punya program listrik dan instalasi listrik tidak mampu, kalau tidak mampu jaringan sudah lewat daerah dia dikasih gratis, karena yang dulu daerah sudah masuk instalasi tetap gelap karena tidak mampu," pungkasnya.

Sebelumnya,  Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Munir Achmad mengatakan, pemerintah pusat meminta kerjasama pemerintah daerah untuk mensukseskan program peningkatan rasio elektrifikasi secara nasional.

Achmad bercerita, rasio elektrifikasi nasional hingga akhir tahun 2014 mencapai 84,35 persen. Angka ini melebihi target yang ditentukan yaitu sebesar 81,51 persen. Sedangkan di 2019, pemerintah menargetkan rasio elektrifikasi sebesar 99 persen.

“Masih ada beberapa daerah yang rasio elektrifikasinya di bawah 50 persen, yaitu Papua. Sedangkan di daerah lain sudah di atas 50 persen. Diharapkan tahun 2019 tercapai rasio elektrifikasi sebesar 99 persen,” kata Munir.

Untuk mencapai target tersebut, selain menambah kapasitas pembangkit listrik, pembangunan listrik perdesaan merupakan solusi dari peningkatan rasio elektrifikasi ini. Listrik perdesaan sendiri merupakan program pemerintah untuk menyambungkan listrik untuk masyarakat perdesaan yang pendanaannya diperoleh dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan diutamakan pada provinsi dengan rasio elektrifikasi yang masih rendah.

Cara yang dilakukan dalam program ini adalah menyambungkan aliran listrik ke desa baru maupun desa lama yang sebagian dari desa tersebut belum berlistrik, daerah terpencil dan daerah perbatasan. "Selain itu pemerintah pusat melaksanakan program instalasi listrik gratis bagi masyarakat tidak mampu dan nelayan," lanjutnya. (Pew/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya