Ini Pihak Swasta yang Mendanai World Expo Milano 2015

Untuk mengikuti ajang World Expo Milano 2015, setidaknya dibutuhkan anggaran sebesar Rp 80 miliar.

oleh Septian Deny diperbarui 20 Mei 2015, 10:10 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2015, 10:10 WIB
Expo-2
Dokumentasi Pavilion Indonesia World Expo Milano

Liputan6.com, Jakarta - Gelaran World Expo Milano 2015 yang diikuti oleh Indonesia mendadak menjadi pembicaraan hangat di dalam negeri setelah ketua delegasi Indonesia di pameran akbar tersebut, Didi Petet meninggal dunia beberapa waktu lalu.

Setelah meninggalnya aktor senior ini, muncul beberapa fakta seperti ternyata keikutsertaan Indonesia dalam ajang tersebut didanai oleh pihak-pihak swasta, bukan oleh pemerintah.

Wakil Ketua Delegasi Indonesia dalam World Expo Milano 2015, Hengky Heksanto membenarkan hal ini. Dia mengatakan tidak ada sama sekali anggaran pemerintah yang dikeluarkan bagi delegasi Indonesia untuk mengikuti ajang tersebut.

"Pemerintah itu mendukung, tapi tidak keluarkan anggaran. Mereka mendukung dengan memberitahukan pada Kementerian Luar Negeri, duta besar bahwa kami mau ikut event ini. Jadi peran Kementerian Perdagangan dan Kementerian Kemaritiman hanya supporting saja," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Rabu (20/5/2015).

Hengky menjelaskan, untuk mengikuti ajang ini, setidaknya dibutuhkan anggaran sebesar Rp 80 miliar. Pasalnya pameran tersebut berlangsung selama 6 bulan, mulai 1 Mei 2015 hingga 31 Oktober 2015.

"Anggarannya idealnya Rp 80 miliar. Tapi berhasil kami irit-irit dan ketemu angka Rp 60 miliar. Sampai pembukaan itu kami punya Rp 33 miliar. Tapi ini kan sampai Oktober, jadi diharapkan masih ada pihak yang mau membantu," lanjutnya.

Dia menegaskan, anggaran sebesar ini tidak sedikit pun yang berasal dari pemerintah. Semuanya berasal dari pihak-pihak swasta yang berkomitmen membantu delegasi Indonesia mengikuti pameran bertaraf internasional tersebut.

"Tidak ada satupun uang pemerintah yang masuk ke kami, pemerintah hanya komitmen untuk isi acara. Ini murni swasta, rata-rata dari perusahan besar seperti Indofood, Astra, AKR, Djarum Super, Artha Graha dan lain-lain," jelasnya.

Selain itu, Hengky juga membantah bahwa terjadi korupsi anggaran pemerintah yang digunakan dalam World Expo Milano 2015 ini. Menurutnya, jangankan untuk dikorupsi, dana pemerintah untuk mendukung Indonesia dalam ajang ini pun tidak ada.

"Katanya anggaran pemerintah yang dikorupsi? Itu tidak betul sama sekali. Untuk proyek sebesar itu, dengan Rp 33 miliar sudah berdiri konstruksi bangunan bagus, tapi memang mahal karena kontraktor, konsultan, tenaga kerja dari Italia, uang kami habis di sana," tandas dia. (Amd/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya