Tekad Dirut Baru Bulog Djarot Kusumayakti Usai Dilantik

Pengamanan pasokan beras bertujuan untuk menguatkan peran Bulog sebagai pengontrol harga mulai di tingkat petani hingga pasar.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 08 Jun 2015, 17:38 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2015, 17:38 WIB
Djarot Kusumayakti Resmi Jadi Bos Bulog Baru
Mantan Direktur Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) PT BRI Tbk, Djarot Kusumayakti memberikan keterangan pers di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (8/6/2015). Djarot Kusumayakti resmi dilantik sebagai Dirut Bulog. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog yang baru saja dilantik, Djarot Kusumayakti bertekad mengamankan pasokan dan meningkatkan penyerapan beras gabah petani.

Dia mengatakan, pengamanan pasokan beras bertujuan untuk menguatkan peran Bulog sebagai pengontrol harga mulai di tingkat petani hingga pasar.

"Skala prioritas saat ini adalah bagaimana mengamankan (pasokan) beras, mengamankan harga ke petani, hingga ke depan mengamankan stok beras agar Bulog bisa menjadi stabilisator," kata Djarot di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (8/6/2015).

Djarot menambahkan di bawah kepemimpinannya, Bulog akan melakukan penyerapan beras gabah ke petani lebih banyak lagi.  Sampai saat ini serapan beras gabah petani baru mencapai 1,4 juta ton dan ditargetkan mencapai 4,1 juta ton di akhir tahun.

"Kami janji lebih banyak serapan lagi, kami akan mengeluarkan stok, pasti tujuannya bagaimana rakyat banyak terjamin. Insha Allah 2,7 juta lagi hingga akhir tahun," dia berjanji.

Upaya menyerap beras lebih banyak, Bulog akan melakukan pemetaan yang lebih detail pada wilayah penghasil sehingga langkah penyerapan gabah beras bisa optimal.

"Kami janji lebih banyak serapan lagi, mengelola stok lebih banyak lagi. Secara umum sudah (pemetaan) cuma harus bicara detail sampai kabupaten kita supaya jelas mana yang dikawal. Kalau besar sudah jelas, tapi saya ingin detailnya," pungkas dia. (Pew/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya