Liputan6.com, Jakarta Dinilai tukar [rupiah](2249123 "") terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan tetap akan bergejolak hingga akhir tahun. Namun, diharapkan fluktuasi kurs rupiah tidak besar.
"Kalau rupiah sebisa mungkin naik turunnya tidak begitu besar," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Tenaga Kerja Benny Sutrisno di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (11/6/2015).
Dia mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah ini masih dalam batas kewajaran. Pasalnya bukan hanya [rupiah](2249123 "") yang melemah terhadap dolar AS, tetapi juga mata uang negara lain.
"Kalau fluktuasi kita cenderung ke bawah, karena memang semua mata uang di dunia melemah terhadap dolar AS," katanya.
Hal ini, lanjut Benny, jauh berbeda ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi pada 1998 lalu, di mana hanya rupiah saja yang mengalami pelemahan.
"Dolar AS menguat terhadap seluruh mata uang dunia. Kalau 1998, rupiah yang melemah terhadap semua mata uang," tandasnya.
Dilansir dari Reuters, Analis Pasar Uang Asia Commonwealth Bank of Australia, Singapura, Andy Ji mengatakan, pelemahan rupiah tidak sendiri.
Ringgit yang merupakan mata uang Malaysia pun juga mengalami pelemahan. Rupiah dan ringgit merupakan mata uang di asia yang mengalami pelemahan terdalam. (Dny/Ndw)
Advertisement