20 Tahun Hanya Jadi Mimpi, Ini Keunggulan Jalan Tol Cipali

Proses pembangunan jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) membutuhkan waktu dua tahun.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 12 Jun 2015, 19:29 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2015, 19:29 WIB
Jelang Mudik, Pengerjaan Proyek Tol Cikapali Dikebut
Jalan Tol Cipali (Cikampek - Palimanan) memiliki dua lajur disetiap jalurnya di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (6/5/2015). Jalan tol sepanjang 116 km ini akan digunakan pada arus mudik. (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengakui jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sepanjang 116,75 Kilometer (Km) mempunyai beberapa kelebihan dibanding jalan tol lain. Bentuk kebanggaan lain karena pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) mampu mewujudkan pembangunan jalan bebas hambatan yang selama 20 tahun hanya jadi angan-angan saja.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Hediyanto W Husaini mengatakan, jalan tol Cipali yang menghabiskan dana sekira lebih dari Rp 10 triliun ini sangat mulus, lebar sehingga dapat mengurai kemacetan saat arus mudik Lebaran.

"Jalannya lebih leluasa, jadi tidak perlu berebutan. Untuk arus mudik lebih nyaman karena memperpendek jarak 40 KM jika dibanding lewat jalan Pantai Utara (Pantura)," ucap dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Jumat (12/6/2015).

Ia menjelaskan, jalan tol ini dilengkapi 99 jembatan, tujuh pintu masuk dan keluar (simpang susun), rest area, SPBU dan lainnya. Menurut Hediyanto, membangun jalan tol sepanjang 116 KM ini pasti menemui kendala.

"Contohnya saja soal tanah, penolakan masyarakat, material yang susah diperoleh. Tapi hambatan ini kita tekel dan menghadapinya pelan-pelan. Dan akhirnya sangat bagus," kata dia lega.

Hediyanto mengakui proses pembangunan jalan tol Cipali membutuhkan waktu dua tahun dan dikebut dengan tambahan tiga sampai empat bulan. Sehingga dipastikan saat peresmian Sabtu 13 Juni 2015 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), tol Cipali sudah siap beroperasi.

"Ini asumsinya 20 tahun lalu sudah pembangunan fisik, tapi baru di zaman pemerintahan Jokowi dipercepat, didukung dan difasilitasi, mencari solusi atas permasalahan, pemerintah juga selalu mengawasi dan membimbing," tegasnya. (Fik/Ahm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya