Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengakui jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sepanjang 116,75 Kilometer (Km) mempunyai beberapa kelebihan dibanding jalan tol lain. Bentuk kebanggaan lain karena pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) mampu mewujudkan pembangunan jalan bebas hambatan yang selama 20 tahun hanya jadi angan-angan saja.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Hediyanto W Husaini mengatakan, jalan tol Cipali yang menghabiskan dana sekira lebih dari Rp 10 triliun ini sangat mulus, lebar sehingga dapat mengurai kemacetan saat arus mudik Lebaran.
"Jalannya lebih leluasa, jadi tidak perlu berebutan. Untuk arus mudik lebih nyaman karena memperpendek jarak 40 KM jika dibanding lewat jalan Pantai Utara (Pantura)," ucap dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Jumat (12/6/2015).
Advertisement
Ia menjelaskan, jalan tol ini dilengkapi 99 jembatan, tujuh pintu masuk dan keluar (simpang susun), rest area, SPBU dan lainnya. Menurut Hediyanto, membangun jalan tol sepanjang 116 KM ini pasti menemui kendala.
"Contohnya saja soal tanah, penolakan masyarakat, material yang susah diperoleh. Tapi hambatan ini kita tekel dan menghadapinya pelan-pelan. Dan akhirnya sangat bagus," kata dia lega.
Hediyanto mengakui proses pembangunan jalan tol Cipali membutuhkan waktu dua tahun dan dikebut dengan tambahan tiga sampai empat bulan. Sehingga dipastikan saat peresmian Sabtu 13 Juni 2015 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), tol Cipali sudah siap beroperasi.
"Ini asumsinya 20 tahun lalu sudah pembangunan fisik, tapi baru di zaman pemerintahan Jokowi dipercepat, didukung dan difasilitasi, mencari solusi atas permasalahan, pemerintah juga selalu mengawasi dan membimbing," tegasnya. (Fik/Ahm)