Liputan6.com, Jakarta - Asteroid adalah benda langit yang ukurannya sangat kecil. Ukurannya yang mungil membuat asteroid sering dinamakan sebagai planet minor atau planetoid.
Asteroid dapat ditemukan dalam jumlah yang sangat banyak di antara planet Mars dan Jupiter. Area tersebut dinamakan sebagai sabuk asteroid.
Para peneliti memperkirakan terdapat 100.000 buah asteroid dengan ukuran 2 hingga 750 km2 di sistem Tata Surya. Terdapat beberapa jenis asteroid seperti asteroid C-type, S-type, M-type, Pallas, Vesta, Hygeia dan Interamnia.
Advertisement
Baca Juga
Melansir laman Live Science pada Jumat (03/01/2024), berikut asteroid terbesar yang ditemukan astronom.
1. Vesta
Teleskop Luar Angkasa Hubble pertama kali mengamati asteroid Vesta antara 28 November dan 1 Desember 1994. Saat itu, Vesta berada pada jarak 251 juta kilometer dari bumi.
Vesta memiliki diameter 525 kilometer atau kurang lebih sama seperti negara bagian Arizona. Vesta adalah asteroid terbesar dan menjadi satu-satunya yang memiliki area terang dan gelap yang khas, mirip seperti penampilan bulan.
Gambar-gambar yang ditangkap oleh Hubble telah mengungkapkan keragaman yang ada pada Vesta, seperti aliran lava purba, cekungan raksasa yang begitu dalam, dan mantel asteroid. Para ahli tengah mempertimbangkan untuk memasukan Vesta sebagai planet kerdil.
2. Hygiea
Hygiea menjadi objek terbesar keempat di sabuk asteroid utama antara Mars dan Jupiter dengan diameter sebesar 444 km. Namun setelah melakukan pengamatan dari European Southern Observatory (ESO) menggunakan instrumen SPHERE, para ahli memutuskan untuk mengklasifikasikan Hygiea sebagai planet kerdil.
Terdapat empat karakteristik untuk mengklasifikasikan sebuah objek ruang angkasa sebagai planet kerdil, yaitu mengorbit matahari, bukan bulan, belum membersihkan orbitnya dari puing-puing berbatu lainnya, berbentuk bola dan memiliki massa yang cukup. Dari semua syarat tersebut, belum diketahui apakah Hygiea memenuhi syarat keempat.
Interamnia
3. Interamnia
Interamnia adalah asteroid yang mengorbit antara Mars dan Jupiter di bagian utama sabuk asteroid. Interamnia memiliki diameter sekitar 306,3 kilometer atau sebanding dengan Portugal dan menjadi salah satu objek terbesar di tata surya.
Butuh waktu 5,34 tahun bagi Interamnia untuk menyelesaikan satu putaran terhadap matahari dan 8,73 jam untuk menyelesaikan satu rotasi pada porosnya. Para astronom meyakini bahwa asteroid ini mengandung hidrogen, nitrogen, amonia, dan besi.
4. 52 Europa
Asteroid 52 Europa pertama kali ditemukan pada 858 dan menjadi salah satu objek ruang angkasa paling besar yang pernah diamati. Asteroid 52 Europa memiliki diameter 306 km atau setara dengan negara Austria dan menjadi salah satu asteroid terbesar di tata surya.
Sejak awal ditemukan, para ilmuwan masih terus mempelajari 52 Europa dan menghasilkan data yang beragam. Ukuran asteroid ini sebenarnya masih terus diperdebatkan, termasuk bentuk, dan waktu rotasinya.
5. Davida
Davida adalah asteroid yang sangat besar yang mengorbit antara Mars dan Jupiter di bagian utama sabuk asteroid. Davida membutuhkan 5,61 tahun untuk menyelesaikan satu orbit terhadap matahari dan 5,13 jam untuk menyelesaikan satu putaran terhadap porosnya.
Asteroid ini memiliki diameter sekitar 270,3 km, ukuran ini sebanding dengan ukuran negara bagian Virginia Barat di Amerika Serikat. Hasil pengamatan mengungkapkan bahwa Davida kemungkinan mengandung air, besi, nikel, kobalt, nitrogen, dan amonia.
(Tifani)
Advertisement