Liputan6.com, New York - Seorang pengusaha asal China telah membeli dua peternakan besar (cattle stations) di Australia dengan harga US$ 47 juta atau senilai Rp 620 miliar (estimasi kurs: Rp 13.200 per dolar AS). Pembelian ini merupakan pembelian ketiga yang dilakukan olehnya dalam satu tahun terakhir.
Mengutip The Guardian, Jumat (17/7/2015), Xingfa Ma, pemilik Tianma Bearing Group, telah membeli dua peternakan yang di dalamnya terdapat 40.000 ekor sapi di area seluas 705.700 hektare. peternakan tersebut berlokasi di Wollogorang dan stasiun Wentworth di Northern Territory, perbatasan Queensland, Australia, jelas seseorang yang telah sepakat dengan pihak ma.
Ma sendiri sebenarnya sudah memiliki ladang pertanian yang cukup besar di Australia, termasuk di dalamnya peternakan dan perkebunan wine, melalui Tianma Bearing.
Realtors Heinemann Rural dan CBRE Australia, sebuah unit dari CBRE Group, menolak untuk mengomentari pembeli atau rinciannya, tapi perusahaan tersebut mengungkapkan bahwa properti di Australia memegang posisi strategis dalam rantai pasokan daging merah.
"Wollogorang terletak di salah satu wilayah paling unik, dari beragam negara, dengan tanah yang cocok bagi kegiatan perternakan " kata petinggi CBRE, Geoff Warriner.
Berita pembelian peternakan oleh pengusaha China ini muncul hanya beberapa hari setelah Menteri Pertanian Australia, Barnaby Joyce, mengatakan bahwa ia akan berusaha untuk membuat kontrak baru dengan salah satu negara mengenai kerja sama di bidang pertanian dan peternakan.
Australia dan China memang telah melakukan pembicaraan tentang kesepakatan yang berpotensi bernilai miliaran dolar dikarenakan melonjaknya permintaan daging merah di China.
Rencana tersebut tertunda oleh kekhawatiran akan adanya penyakit Bluetongue yang ada di binatang impor hidup dari Australia. Virus ini tidak berbahaya bagi manusia, tetapi dapat mematikan bagi hewan.
Saat ini memang banyak pengusaha China yang membeli peternakan di Australia. Di awal tahun ini Hailang Grup menghabiskan lebih dari US$ 40 juta untuk membeli Perternakan sapi di Queensland selatan. Yiang Aset Xiang juga membeli properti yang lebih kecil dengan nilai US$ 11,5 juta.
Chongqing Agriculture Investment Group mengatakan, ingin membeli peternakan senilai US$ 100 juta dalam beberapa tahun depan.
Ada juga yang tertarik pada bidang pertanian karena meningkatnya kelas menengah China meningkatkan permintaan produk berkualitas dari Australia.
Warriner mengatakan Wollogorang dan stasiun Wentworth memiliki potensi pengembangan di luar peternakan. "Ada ruang untuk memperluas potensi saat ini, memungkinkan pemanfaatan rumput dan karena akan meningkatkan daya dukung," kata Warriner. (Ilh/Gdn)
Pengusaha China Ini Beli Peternakan Seharga Rp 620 Miliar
Saat ini memang banyak pengusaha China yang membeli peternakan di Australia.
diperbarui 17 Jul 2015, 22:00 WIBDiterbitkan 17 Jul 2015, 22:00 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Amalan dari Buya Yahya agar Dapat Rezeki Berlimpah, Amalkan di Waktu Ini
Soal Pemindahan ASN, Menteri Suharso Segera Cek Kesiapan Sarana Pendukung di IKN
Polres Banjar Tangkap Begal Pakai Celurit Hingga Lukai Korban
5 Foto Perpisahan Wahana Antariksa yang Dikirim ke Bumi
Pemabuk dan Pezina Mau Tobat tapi Malu, Ini Nasihat Menyejukkan Ustadz Adi Hidayat
Persentase Kemenangan 6 Pelatih Manchester United Sejak Sir Alex Ferguson Pergi, Erik ten Hag Peringkat Berapa?
Debat Perdana Pilkada Jakarta 2024, Siapa Diprediksi Unggul?
Sejarah Lahirnya TNI 5 Oktober, 79 Tahun Mengabdi pada Negeri
Tim Ahli Beberkan, 3 Kriteria agar Madu Pelawan Namang Peroleh Sertifikat IG
Dicecar Puluhan Pertanyaan, Vadel Sebut Semua Tuduhan Itu Fitnah
Polda Riau Tangkap Pria Penyuka Sejenis, Tulari Penyakit ke Korbannya
Polisi Larang Massa Pendukung Calon Bupati Rokan Hilir Gunakan Knalpot Bising Saat Konvoi Kampanye