3 Kemewahan yang Hilang Ketika Jadi Entrepreneur

ketika Anda memutuskan menjadi seorang pengusaha atau entrepreneur, maka prioritas hidup berubah dan kemewahan itu akan berkurang.

oleh Liputan6 diperbarui 31 Jul 2015, 22:01 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2015, 22:01 WIB
Ilustrasi Pengusaha
Ilustrasi Pengusaha (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, New York - Ketika bekerja dan memiliki gaji besar, Anda mungkin bisa menikmati kemewahan, seperti berlibur, makan enak di restoran terkenal, punya pelatih fitnes pribadi. Semua terasa menyenangkan.

Sebuah survei yang melibatkan seribu orang di Amerika Serikat menunjukkan, 60 persen di antara mereka setuju kalau setiap orang perlu sesekali merasakan kemewahan. Sekitar sepertiga orang mendefinisikan kemewahan sebagai simbol status.

Ada juga yang mengatakan, kemewahan adalah ketika bisa membayar seluruh tagihan. Namun, ketika Anda memutuskan menjadi seorang pengusaha atau entrepreneur, maka prioritas hidup berubah dan kemewahan itu akan berkurang.

Dilansir Entrepreneur.com, Jumat (31/7/2015), ada tiga kemewahan yang hilang ketika Anda memutuskan jadi pengusaha:

1. Keanggotaan klub olah raga

Masuk menjadi anggota klub olah raga terkenal memang terlihat bergengsi tapi membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sebagai entrepreneur, sebenarnya Anda tidak membutuhkan hal itu, apalagi jika tidak memakainya dengan maksimal.

Ada alternatif olah raga yang lebih murah, misalnya berlari, berjalan, naik sepeda. Kalau Anda melakukannya dengan rutin, maka tidak perlu pelatih pribadi apalagi ikut klub olah raga.

2. Berlibur dadakan

Sebagai karyawan bergaji besar, Anda mungkin tidak masalah mengeluarkan uang untuk membeli tiket berlibur di menit-menit terakhir. Tapi kalau sudah memutuskan jadi pengusaha, Anda pasti berpikir ulang ketika melakukannya. Berlibur boleh-boleh saja. Tapi atur pengeluaran dan jadwal dengan baik.

Belilah tiket murah jauh sebelum hari keberangkatan. Pilih akomodasi yang sesuai budget. Tidak perlu mewah, asalkan nyaman dan membuat berlibur Anda menyenangkan.

3. Berbelanja barang mewah

Anda perlu terlihat profesional ketika menjadi karyawan sebuah perusahaan. Membeli barang mahal terkadang menjadi kebutuhan. Dari sebuah survey, satu dari empat orang di Amerika Serikat mengatakan pakaian merupakan barang mewah yang rutin dibeli. Sebanyak 19 persen membeli perhiasan dan 11 persen sepatu.

Nah, kalau sudah jadi pengusaha sudah pasti kegiatan ini harus berhenti. Anda perlu menghemat uang untuk kelangsungan bisnis. Pakailah baju yang ada di lemari Anda. Kombinasikan baju lama dengan baru.

Kalau ingin barang mewah, mungkin saatnya Anda membeli yang bekas pakai. Anda bisa menemukan banyak situs yang menjual barang mewah bekas pakai dengan harga jauh lebih murah daripada membeli langsung di toko.

Reporter: Elsa Analet

(Elsa/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya