Liputan6.com, Jakarta - Managng Dorector International Monetary Fund Christine Lagarde mengunjungi Presiden RI Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Menteri Keuangan RI Bambang Brodjonegoro yang menemani Presiden Jokowi bertemu dengan Lagarde menyampaikan beberapa topik pembicaraan antara keduanya.
Bambang mengungkapkan IMF memberikan masukan kepada Indonesia untuk tidak lagi berharap harga komoditas kembali naik seperti era tahun 2011.‎ Karena, selama ini pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melesat sangat dipengaruhi booming comodity.
"Menurut dia, harga komooditas adalah siklus yang berulang, tapi yang indonesia harus ingat, mungkin harga tidak turun lebih jauh lagi, sudah flat di bawah, tetapi tidak akan pernah kembali ke harga yang 2011‎," kata Bambang di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (1/9/2015).
‎Untuk itu, Bambang memastikan bahwa Indonesia harus sadar bahwa booming comodity telah berakhir. Hal yang menjadi fokus pemerintah saat ini adalah meningkatkan nilai tambah bagi industri-industri dalam negeri.
Mengingat Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, peningkatan nilai tambah yang akan dilakukan Indonesia tetap yang berbasis komoditas.
‎"Kita akan lebih fokus pada ekonomi yang berbasis nilai tambah, tetap komoditas, tapi yang bernilai tambah," tegas dia.
Seperti diketahui, saat bertemu Jokowi, Lagarde mengakui bahwa di dunia tengah terjadi dua sentimen besar yaitu rencana kenaikan suku bunga The Fed dan devaluasi Yuan yang dilakukan China.
Namun begitu, Lagarde mengapresiasi kesiapan pemerintah Indonesia dalam mengantisipasi gejolak ekonomi global tersebut. "‎Saya rasa Indonesia sangat bagus sekali dalam menghadapi kondisi yang terjadi sekarang ini di dunia," kata Lagarde di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Meski ekonomi Indoensia mengalami perlambatan dan nilai tukar rupiah yang sudah melemah sekitar 12 persen sepanjanmg tahun 2015, namun apa yang terjadi tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain.
Di negara anggota G-20, Indonesia masih menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi‎ terbesar ke tiga setelah China dan India, meski pada kuartal II 2015 pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 4,6 persen.‎ (Yas/Ndw)
Ketemu Jokowi, Bos IMF Ingatkan RI Soal Harga Komoditas
IMF memberikan masukan kepada Indonesia untuk tidak lagi berharap harga komoditas kembali naik.
diperbarui 01 Sep 2015, 19:50 WIBDiterbitkan 01 Sep 2015, 19:50 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Paracetamol Untuk Apa: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping
Ekstasi Bunuh 4 Orang di Pertunjukan Pinkfish, Negara Bagian Malaysia Ini Bakal Tes Urine Penonton Konser
Polda Metro Bakal Panggil Sopir Taksi yang Ditunjuk Polisi Arogan Saat Kawal RI 36
4 Anggota Polda Metro Disanksi Demosi 5 hingga 8 Tahun Buntut Peras Penonton DWP
4 Manfaat Okra untuk Kesehatan, Bisa Turunkan Kadar Gula Darah
6 Potret Mahalini Jalani Ibadah Umroh Setelah Mualaf, Penampilan Berhijab Bikin Adem
Meta Dituduh Sengaja Gunakan Materi Bajakan untuk Latih AI Atas Restu Mark Zuckerberg
Keping Kartu Menipis Hambat Pencetakan Ribuan KTP-el Warga Kota Bandung
Rasa Syukur Rizky Febian Ajak Mahalini Umrah Pertama Kali Setelah Jadi Mualaf
350 Caption Mengajak Bergabung yang Menarik untuk Promosi
Isi Pidato Megawati di HUT PDIP, Ucapkan Terima Kasih Kepada Prabowo hingga Singgung Indonesia Emas
Bertemu Prabowo, PM Jepang Siap Kerja Sama Program Makan Bergizi Gratis