Dituding Ada Mafia Token, PLN Bakal Pangkas Biaya Administrasi

PT PLN berencana memangkas biaya administrasi setelah dituding ada praktik mafia dalam pulsa (token) listrik oleh Menteri Rizal Ramli

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 08 Sep 2015, 15:45 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2015, 15:45 WIB
Jokowi Minta PLN Tunda Kenaikan Listrik
Petugas saat mengecek keadaan instalasi meteran listrik di Rusun Benhil, Jakarta, Jumat (9/1/2015). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) berencana memangkas biaya administrasi setelah dituding ada praktik mafia dalam pulsa (token) listrik oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli. PLN bakal memotong biaya administrasi agar masyarakat tak banyak terbebani.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basyir mengatakan, biaya administrasi bakal dipotong dan tidak melalui Payment Point Online Bank (PPOB).

"Biaya inilah yang mungkin nanti kita kecilkan, kita kurangi. Tidak lewat PPOB, mungkin melalui mekanisme perbankan," kata Sofyan, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (8/9/2015).

Menurut Sofyan, pemangkasan biaya administrasi tersebut bisa mengurangi potongan token, sehingga bisa meringkankan beban masyarakat.

"Tapi tujuannya hanya untuk meringankan masyarakat," ungkapnya.

terkait berapa besaran biaya yang bakal dipangkas, Sofyan menambahkan, saat ini PLN masih melakukan perhitungan untuk menentukan besaran pemangkasan biaya administrasi tersebut. Namun dia memastikan pemangkasan tidak akan dilakukan sekaligus.

"Belum tahu dikurangi. Bukan besar-besaran. Biaya PPOB dilihat sekali. Nggak bisa dihilangkan sekaligus," pungkasnya. (Pew/Zulfi Suhendra)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya