Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sepertinya akan berjalan mulus, mengingat sudah ada komitmen pengadaan lahan dari PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero). Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini sudah menyiapkan lahan di daerah Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, sehingga persoalan lahan tak akan jadi kendala.
Direktur Utama PTPN VIII, Dadi Sunardi menyatakan, lahan yang bisa dipakai untuk jalur kereta cepat adalah di kilometer (km) 92-97 daerah Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat. Kereta cepat ini nantinya akan melewati perkebunan teh milik perseroan.
Baca Juga
"Luasnya masih dihitung, termasuk nilainya dan keterlibatan kami dalam konsorsium BUMN untuk kereta cepat, ujar dia di Jakarta, seperti ditulis Rabu (7/10/2015).
Advertisement
Dani menjelaskan, lahan tersebut bisa dimanfaatkan untuk jalur kereta cepat mengingat sudah sangat jelek bagi kebun teh. Lahan ini berada di atas ketinggian 800 meter sehingga tidak cocok lagi jika dikembangkan menjadi perkebunan teh dalam kondisi perubahan iklim seperti sekarang ini.
"Lahan ini sudah tidak bagus ditanami teh, karena tingkat kematian tinggi. Di sana semakin terbuka karena perubahan iklim, di mana tanaman teh tidak boleh ditanam di atas 38 derajat Celcius karena pucuk teh tidak bisa tumbuh," paparnya.
Dikatakan dia, lahan tersebut masih memproduksi komoditas teh, tapi kualitasnya jelek. Kondisi ini sudah berlangsung selama 10 tahun belakangan. Dadi menjelaskan, hal ini berpengaruh pada produksi teh yang semakin menurun tinggal 30-40 persen.
"Produksi teh biasanya dari lahan itu mencapai lebih dari 1.300 kg per hektare (ha) setiap tahun, tapi sekarang tinggal 600-800 kg per ha tiap tahun. Jadi lahan ini harus dimanfaatkan supaya memberikan nilai lebih," tegasnya.
Menurut Dadi, perseroan mempunyai konsep ekonomi wisata ramah lingkungan dengan pembangunan kereta cepat. Di kawasan yang dilalui jalur kereta cepat, PTPN VIII akan membangun pusat pertumbuhan baru dilengkapi dengan pusat ekonomi dan pendidikan.
"Nantinya ini jadi tujuan wisata yang bagus. Dengan adanya kereta cepat, kami buat area tersebut jadi daerah ekowisata berbasis green. Kami kembangkan kawasan industri terpadu, ada pusat pendidikan, pusat pemerintahan, perguruan tinggi mungkin juga ada yang pindah ke situ. Pokoknya konsepnya bagus untuk wisata. Paling penting, kami bisa ikut ‎berpartisipasi mengurangi kepadatan populasi Jakarta-Bandung," tandas Dadi. (Fik/Zul)*