Kontraktor Reklamasi Sumur Tambang Lokal Kalah dari Asing

Kontraktor reklamasi bertugas menutup lubang sumur bekas lokasi tambang.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 12 Okt 2015, 20:36 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2015, 20:36 WIB
Rig Sumur Minyak BOB BSP
(Foto: Fiki Ariyanti/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Reklamasi dan Energi Indonesia (Armi) menyatakan perusahaan tambang dan migas Indonesia masih lebih memilih menggunakan kontraktor reklamasi asing. Kontraktor reklamasi bertugas menutup lubang sumur bekas lokasi tambang.

Ketua Umum Armi Riza Suarga mengatakan, saat ini kontraktor reklamasi Indonesia masih tersingkir oleh keberadaan kontraktor asing dalam menutup lubang bekas lokasi tambang. Padahal, kontraktor dalam negeri tidak kalah handal.

"Sebenarnya tidak sulit melakukan pekerjaan ini, jadi tidak perlu lagi nutup sumur pakai kontraktor asing yang tidak pinter amat, engineer kita, kontraktor kita cukup mumpuni," kata Riza, di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Senin (12/10/2015).

Menurut Riza penggunaan kontraktor dalam negeri dapat meningkatkan kandungan lokal. Anggaran reklamasi lumayan besar, jadi jika banyak kandungan dalam negeri yang dipakai, otomatis bakal mengembangkan perekonomian lokal.

"Kandungan lokal harus lebih banyak diberdayakan. Biaya reklamasi migas di darat lebih murah berkisar US$ 500 ribu, di laut itu tergantung kedalamannya rata-rata sekitar US$ 2 juta per sumur, kalau mineral lebih murah lagi," tuturnya.

Untuk mendorong penggunaan kontraktor reklamasi dalam negeri, Armi bersama Badan Standarisiasi Nasional (BSN) akan menetapkan standar sertifikasi kontraktor.

"Kami bekerjsama dengan BSN untuk menetapkan standar sertifikasi bagi kontraktor menutup reklamasi juga kontraktor memumpuni secara kearifan lokal," pungkasnya. (Pew/Zul)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya