Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo dalam KTT G20 di Turki mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden China Shi Jin Ping untuk membahas peningkatan kerjasama ekonomi kedua negara.
Bukan tanpa alasan RI terus menjalin kerja sama dengan negeri Tirai Bambu itu. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat pertumbuhan investasi Chinake Indonesia terus mengalami pertumbuhan.
Kepala BKPM, Franky Sibarani menjelaskan, China telah menjadi mitra dagang utama Indonesia sejak 2010 dan beberapa tahun belakangan ini, kehadiran investasi CHina semakin dirasakan di Indonesia.
Baca Juga
Dalam lima tahun terakhir, realisasi investasi China rata-rata tumbuh 66 persen per tahun, dari US$ 174 juta pada tahun 2010 menjadi lebih dari US$ 800 juta tahun lalu. Sementara dari sisi rencana investasi, total yang tercatat sejak 2010 senilai US$ 36 miliar.
“Rencana investasi dari China tergolong besar. Namun memang tantangan yang kami hadapi adalah untuk merealisasikan rencana investasi tersebut. Rasio perbandingan antara rencana dan realisasi investasi China masih di bawah 10 persen,” ungkap Franky dalam keterangannya, Kamis (26/11/2015).
Oleh karena itu, dirinya berharap bahwa dengan adanya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan bekerjasama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Shanghai ini, dapat mendorong realisasi investasi dari investasi di China.
Dari data BKPM kumulatif Januari-September 2015, realisasi investasi China mencapai US$ 406 juta dengan jumlah proyek mencapai 705 proyek.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis realisasi investasi kumulatif Januari-September 2015 mencapai Rp 400 triliun, meningkat 16,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar Rp 342 triliun.
Realisasi investasi PMDN, Januari-September meningkat 16,4 persen sebesar Rp 133,2 triliun, sementara realisasi investasi PMA naik 16,9 persen sebesar Rp 266,8 triliun. (Yas/Gdn)
Advertisement