‎BKPM Siap Kawal Rencana Investasi China di Sektor Otomotif

Investasi Wuling di Indonesia direncanakan untuk membangun pabrik otomotif untuk kendaraan berjenis MPV dengan kapasitas mencapai 84 ribu.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 07 Jan 2016, 15:33 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2016, 15:33 WIB
 Masuk Indonesia, GM dan SAIC Siapkan MPV Murah Rp 61 Juta?
GM-SAIC menyiapkan Wuling, yang dijual di Tiongkok sekira 30 ribu yuan atau setara Rp 61 juta.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) aktif mengawal realisasi investasi perusahaan otomotif asal China, yakni PT Saic General Motor Wuling (SGMW). Hal ini ditandai oleh kunjungan kerja yang dilakukan oleh Kepala BKPM Franky Sibarani bertemu dengan pimpinan PT Saic General Motor Wuling di Cikarang, Kamis (7/1/2016).

Pertemuan tersebut dimaksudkan sebagai upaya BKPM untuk memfasilitasi beberapa concern perusahaan terkait rencana mereka merealisasikan investasinya di Indonesia.

“Investasi Wuling tentunya memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia, antara lain dalam bentuk penyediaan lapangan kerja dan memberikan rasa optimisme kepada investor RRT lainnya untuk datang berinvestasi ke Indonesia,” ujar Franky dalam keterangannya, Kamis (7/1/2016).

Menurut Franky, perusahaan pabrikan otomotif yang sahamnya berasal dari Hongkong tersebut memiliki rencana investasi hingga US$ 397,4 juta atau sekitar Rp 4,9 triliun (estimasi kurs 12.500 per dolar AS) dan telah direalisasikan secara bertahap sebesar US$ 43,5 juta. “Pemerintah saat ini terus mendorong agar Indonesia menjadi basis produksi Industri Otomotif di ASEAN,” jelasnya.

Lebih lanjut, Franky menjelaskan bahwa upaya untuk mendorong realisasi investasi dari RRT sangat penting mengingat saat ini rasio antara rencana investasi dan realisasi investasi dari China masih rendah di angka 7 persen. Sementara China sendiri selama tahun 2015 mencatatkan nilai rencana investasi tertinggi dengan nilai mencapai Rp 277 triliun.

“Oleh karena itu, China butuh success story untuk meningkatkan rasio realisasi investasi tersebut, diharapkan Wuling dapat menjadi bagian dari success story investasi China di Indonesia,” imbuhnya.

Investasi Wuling di Indonesia direncanakan untuk membangun pabrik otomotif untuk kendaraan berjenis MPV dengan kapasitas mencapai 84 ribu dan 36 ribu unit, serta industri penunjang yakni suku cadangnya.

“Kami optimistis dengan dukungan kementerian teknis terkait maka investasi dari Wuling ini dapat terus direalisasikan sesuai rencana investasinya,” paparnya.

Turut hadir mendampingi Kepala BKPM dalam kunjungan kerja tersebut Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja serta Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM.

BKPM mencatat antara periode Januari - September 2015, realisasi Investasi sektor Industri Kendaraan Roda Empat dan Suku Cadangnya, tumbuh 7 persen sebesar US$ 1,4 miliar dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar USD 1,3 miliar.


Sementara itu pada periode yang sama, komitmen investasi di sektor tersebut tercatat sebesar US$ 851 juta atau tumbuh 39 persen dibandingkan tahun 2014 sebesar US$ 611 juta.

Nilai realisasi investasi hingga triwulan III 2015 meningkat 16,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Termasuk realisasi investasi China periode Januari – September 2015 sebesar US$ 406 juta atau tumbuh 24 persen.

Berdasarkan data OICA (International Organization of Motor Vehicle Manufacturers) rasio kepemilikan mobil di Indonesia yaitu sekitar 77 unit per 1.000 penduduk, sementara di Malaysia sekitar 397 unit per 1.000 penduduk. “Melihat jumlah rasio kepemilikan mobil tersebut menunjukkan bahwa peluang pasar mobil di Indonesia masih sangat besar,” pungkas Franky. (Yas/Gdn)


**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya