Rachmat Gobel Akui Ada PHK Ribuan Karyawan Panasonic

Dampaknya, perusahaan terpaksa melakukan pengurangan pekerja di pabrik yang dilebur tersebut.

oleh Septian Deny diperbarui 03 Feb 2016, 12:14 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2016, 12:14 WIB
20151011-Rachmat Gobel-Jakarta
Rachmat Gobel (kanan) memberikan sambutan saat acara Family Gathering Karyawan PT.Panasonic Gobel, Jakarta, Minggu (11/10/2015). Panasonic Gobel berkomitmen akan terus membangun industri untuk kepentingan ekonomi nasional. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan elektronik di Indonesia, Panasonic Gobel Indonesia akan melakukan rasionalisasi dan restrukturisasi pabrik lampu dengan menggabungkan dua dari tiga pabriknya di Indonesia. Dampaknya, perusahaan terpaksa melakukan pengurangan pekerja di pabrik yang dilebur tersebut.

Chairman Panasonic Gobel Group, Rachmat Gobel mengatakan, saat ini Panasonic memiliki sekitar 20 ribu pekerja. Lantaran adanya rencana rasionalisasi ini, perusahaan terpaksa melakukan pengurangan tenaga kerja sekitar 1.000 orang.

"Itu otomatis karena kita lakukan rasionalisasi mesin dan added value kan teknologinya lebih advance, pasti terjadi (pengurangan tenaga kerja) tidak bisa tidak. Panasonic punya karyawan mencapai lebih dari 20 ribu orang, ‎ini cuma sekitar 1.500 atau 1.000 orang sekian lah," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Rabu (3/2/2016).

 

Namun demikian, jika program restrukturisasi pabrik ini telah berjalan dengan baik dan kembali terjadi peningkatan produksi, maka bukan tidak mungkin akan ada penyerapan tenaga kerja yang lebih besar.

"Bahkan dengan adanya peningkatan produksi dari produk baru nanti, nanti mungkin ada penambahan tenaga kerja kembali," kata dia.

Rachmat berpesan, serikat pekerja agar tidak selalu melakukan tuntutan tanpa peningkatan produktivitas dan memikirkan keberlangsungan perusahaan.

‎"Tapi yang penting industrinya jalan, serikat pekerja hanya menuntut tidak perduli industrinya jalan atau tidak. Yang kita perlukan bangun industrinya dulu, karena kan ada industrinya dulu baru ada serikat pekerja. Sekarang saya turunkan (jumlah pekerja), tapi kalau ada peningkatan produksinya nanti akan saya tambah lagi. Tapi kan industrinya harus dikembangkan dulu," tandasnya. (Dny/Zul)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya