Menteri Rini Panen Raya Jagung Hasil Sinergi BUMN

Panen raya merupakan bentuk sinergi BUMN antara Perum Perhutani sebagai penyedia lahan dan Perum Bulog.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Feb 2016, 11:16 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2016, 11:16 WIB
Menteri Rini Panen Raya Jagung Hasil Sinergi BUMN
Panen raya merupakan bentuk sinergi BUMN antara Perum Perhutani sebagai penyedia lahan dan Perum Bulog.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menggelar panen raya jagung di lahan milik Perum Perhutani di Purwodadi, Jawa Tengah pada Kamis kemarin (11/2/2016). Turut menemani Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar.

Menteri Rini mengatakan, panen raya merupakan bentuk sinergi BUMN antara Perum Perhutani sebagai penyedia lahan dan Perum Bulog, sebagai Off Taker. Sedangkan Kementerian Pertanian sebagai penyedia bantuan bibit dan pupuk.

“Bantuan pupuk yang dahulu hanya bisa diterima petani di dalam kawasan hutan, saat ini juga diberikan kepada petani di luar kawasan hutan. Dan pinjaman lunak berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank BRI sebesar Rp 100 juta dialokasikan dalam kawasan hutan. Perhutani diminta lebih aktif berdialog dengan Bank pemberi pinjaman KUR,” ujar Rini Soemarno, seperti dikutip Jumat (12/2/2016).

Dia menuturkan, terkait rencana ekstensifikasi, intensifikasi dan diversifikasi produk dalam rangka kedaulatan pangan dan kesejahteraan masyarakat akan dilakukan melalui pembukaan lahan di seluruh Indonesia seluas 9 juta hektare (ha).

Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar mengatakan, kawasan hutan Perhutani dapat memberikan manfaat nyata berupa produk pangan kepada masyarakat sekitar yang dapat dikonsumsi langsung maupun untuk bahan baku pakan ternak.

“Dalam rangka mendukung program kedaulatan pangan Pemerintah yaitu Nawa Cita, Perum Perhutani akan terus bersinergi dengan BUMN lainnya” dia menegaskan.‎
 
Selama lebih dari lima puluh tahun, Perum Perhutani berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat desa hutan melalui penanaman tanaman pangan di kawasan hutan dengan pola Tumpangsari, program Perhutanan  Sosial, program Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH), kini dengan sistem Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM).  

Pada 2016 Perum Perhutani mengalokasikan lahan hutan untuk tanaman padi seluas 15.364 Ha dan jagung 193.820 Ha.  Luasan tersebut ditarget menghasilkan gabah 131.488 ton dan jagung pipil 1.220.131 ton.

Dengan sebaran panen dari Provinsi Jawa Tengah 29 persen, Jawa Timur 60 persen, Jawa Barat 11 persen dan Banten 1 persen. Kontribusi jagung dari lahan Perum Perhutani tersebut diharapkan akan memenuhi kebutuhan jagung nasional sebesar lebih kurang 20.22 juta ton.(Yas/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya