Liputan6.com, Jakarta Nama Donald Trump kini semakin menjadi perbincangan, terlebih setelah ia mengajukan diri sebagai calon presiden Amerika Serikat. Pebisnis yang mereguk kekayaan berkat bisnis properti yang ia jalankan ini memiliki harta yang tidak sedikit.
Berikut adalah lima fakta tentang kekayaan Donald Trump seperti dilansir dari laman profitconfidential.com, Kamis (5/3/2016).
1. Kekayaannya mencapai Rp 37,6 triliun
Advertisement
Pada 2015, majalah Forbes melansir bahwa kekayaan Donald Trump mampu mencapai US$ 4 miliar atau setara Rp 51,9 triliun. Namun, ditaksir bahwa kekayaan Donald Trump ini mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun.
Bloomberg Billionaire Index melansir bahwa kekayaan Donald Trump pada 2015 hanya sebesar US$ 2,9 miliar atau setara dengan Rp 37,6 triliun.
2. Orang Terkaya ke-121 di Amerika Serikat
Daftar yang dikeluarkan Forbes menyebutkan bahwa Trump berhasil menduduki peringkat 121 di bawah cucu dari pendiri Wal-Mart, Ann Walton Kroenke.
Peringkat tiga besar ditempati oleh Bill Gates, Warren Buffet dan Larry Ellison.
Selanjutnya
3. Calon presiden Amerika Serikat Terkaya
Pria usia 69 tahun ini merupakan calon presiden Amerika Serikat terkaya. Posisi kedua ditempati oleh Hillary Clinton dengan US$ 45 juta dan Jeb Bush dengan US$ 22 juta.
4. Terinspirasi sang ayah untuk bekerja di Real Estate
Trump lahir pada 14 Juni 1946 di Queens, New York sebagai putra dari Fred Trump, ahli pembangunan dan pemasaran Real Estate di New York. Ia memiliki tiga saudara, satu laki-laki dan dua perempuan. Kakak perempuan tertuanya adalah Maryanne Trump Barry, seorang hakim federal.
Kiprah sukses ayahnya di Real Estate menjadi inspirasi baginya untuk terjun ke bisnis properti.
5. Punya aset lain di bursa saham
Selain mendulang kekayaan di bisnis properti, Trump juga memiliki aset lain di bursa saham. Laporan yang dikeluarkan oleh Federal Election Commission mengungkap bahwa Trump memiliki aset sebesar US$ 33,4 juta atau Rp 433,7 triliun.
Saham milik Trump tersebar di beberapa bank di Amerika Serikat seperti Barclays, Oppenheimer, JP Morgan, dan Deutsche Bank. (Vna/Zul)
Advertisement