Atasi Pemadaman Listrik Nias, PLN Ambil Genset dari Jakarta

emadaman listrik di Nias disebabkan karena dua PLTD sewa 2 x 10 MW yang berada di Nias berhenti beroperasi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Apr 2016, 17:16 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2016, 17:16 WIB
20160316-PLN-Listrik-HA
Petugas PLN memperbaiki jaringan listrik di kawasan Pondok Ranji, Tangerang Selatan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) mempercepat pengadaan genset guna mengatasi pemadaman di Pulau Nias akibat penghentian operasi dua Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) sewa 2 x 10 Mega Watt (MW). Genset tersebut tidak hanya didatangkan dari sekitar Niar saja namun hingga dari Jakarta dan diangkut menggunakan pesawat untuk mempersingkat waktu pengadaan.

Manajer Senior Public relation PLN Agung Murdifi mengatakan, PLN terus berupaya untuk menyelesaikan permasalahan pemadaman listrik yang terjadi di Pulau Nias.Salah satu cara yang dilakukan oleh PLN adalah dengan mengerahkan sejumlah genset yang didatangkan dari Jakarta, Riau, Medan, Sumatera Barat dan Langsa (Aceh).

Dari Jakarta, mobilisasi genset dilakukan melalui jalur udara, yang akan dikirimkan pada Selasa (5/4/2016) ini dengan kapasitas 4,7 Mega watt. “Untuk hari ini, kami sedang berupaya untuk mengirimkan genset dari Jakarta melalui udara, diharapkan malam nanti telah tiba di Nias, sehingga bisa dimanfaatkan pada hari yang sama.” kata Agung, di Jakarta.

Pengiriman genset dari Jakarta ini akan disebar dengan prioritas untuk perumahan mengingat tempat pelayanan masyarakat telah menyala dengan genset yang didatangkan sebelumnya.

Sedangkan genset yang berasal dari Riau dan Medan rencananya juga akan ada penambahan genset masing-masing berkapasitas antara 100 hingga 400 kw yang dikerahkan melalui jalan darat dan laut dengan harapan akan segera tiba di Nias pada esok hari. Keseluruhan genset ini bisa langsung dinyalakan begitu tiba di Nias.

Pengiriman genset dari Langsa Aceh, juga dilakukan pada pagi tadi, sebanyak 23 kontainer pengangkut genset berkapasitas 1,3 MW telah memulai perjalanan menuju Nias.dan diprediksi akan sampai di Nias pada esok hari.

Bantuan genset juga datang dari Wilayah Sumatera Barat sebanyak 4 Unit genset masing-masing berkapasitas 100 kW, yg berasal dari Area Bukittinggi, Solok dan Payakumbuh.

“Segala upaya penambahan pasokan listrik untuk Nias terus kami kerahkan agar masalah pemadaman listrik Nias segera selesai, kami juga saat ini telah mengirimkan tenaga operator tambahan untuk pengoperasian seluruh mesin genset yang ada, kami mohon dengan sangat kepada Masyarakat agar bersabar, karena kami akan upayakan langka yang cepat untuk segera mengatasi pemadaman yang terjadi” terang Agung.

Terkait dengan bahan bakar untuk Diesel, PLN juga telah menambah cadangan BBM dari 5 hari menjadi 10 Hari.

Selain itu upaya yang telah dilakukan PLN sebelumnya yakni mendatangkan 17 genset dengan perincian 10 genset pada gelombang 1 berkapasitas 650 kVA yang diambil dari seluruh Area di Wilayah Sumut di antaranya dari Sibolga 6x50 kVa, Binjai 3x100 kVA, Pematang Siantar 1x100 kVA, Padang Sidimpuan 2x100 kVA + 50 kVA, Medan 1x100 kVA, Lubuk Pakam 1x100 kVA, Rantau Prapat 1x100 kVA.

Dan genset gelombang II sebanyak 7 genset dengan total kapasitas 600 kVA juga telah berhasil terpasang di Nias.

Sedangkan upaya jangka menengah yang akan dilakukan oleh PLN untuk elektrifikasi Pulau Nias yakni melakukan pembelian mesin sebesar 10 MW ke Pulau Nias dan Akan segera membangun PLTMG berkapasitas 25 MW dimana lokasi telah tersedia, disamping pembangkit diesel milik PLN , dengan rencana operasi pada Agustus 2016

Sebelumnya pemadaman listrik di Nias disebabkan karena dua PLTD sewa 2 x 10 MW yang berada di Nias berhenti beroperasi. Hal ini akibat dari penyedia jasa sewa PLTD Nias melakukan pemutusan sepihak oleh pemilik mesin PLTD sewa secara tiba-tiba dua hari sebelum jatuh tempo, seharusnya sesuai kontrak dua bulan sebelum jatuh tempo.

Padahal, PLN telah memenuhi kewajiban sesuai dengan kontrak. karena untuk wilayah Nias sendiri PLN tidak mempunyai tunggakan dan semua tagihan yang sudah masuk telah diselesaikan pembayarannya.

Kontrak sewa PLTD telah berakhir pada 25 Maret 2016, dan Pembayaran tahap I telah dilakukan oleh PLN pada 24 Maret 2016 sebesar Rp 9,4 miliar. Sisanya, pembayaran tahap II telah dilakukan pada 1 April 2016 sebesar Rp 5,3 miliar. Dengan demikian kewajiban PLN terhadap penyedia sewa telah dipenuhi, namun pada tanggal yang sama pihak penyedia sewa PLTD tiba-tiba menghentikan operasinya. (Pew/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya