Penumpang Bandara Megah Sorong Diprediksi Naik 3 Kali Lipat

Saat ini rata-rata jumlah penumpang Bandara Domine Eduard Osok (DEO) di Sorong, Papua Barat sebesar 750 ribu per tahun.

oleh Septian Deny diperbarui 23 Apr 2016, 13:10 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2016, 13:10 WIB
Megahnya Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua Barat.
Megahnya Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua Barat. (Foto: Septian Deny/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Bandara Domine Eduard Osok (DEO) di Sorong, Papua Barat kini tidak lagi bisa dipandang sebelah mata. Kini bandara tersebut telah berubah menjadi megah dan modern serta didukung fasilitas yang yang tak kalah dengan bandara di kota-kota besar.

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas I DEO Paryono mengatakan, dengan adanya perubahan ini, dirinya memprediksi jumlah penumpang di bandara ini akan mengalami peningkatan 2-3 kali lipat. "Nanti bisa 2-3 kali lipatnya," ujar dia di Sorong, Papua Barat, seperti ditulis Sabtu (23/4/2016).

Paryono menjelaskan, saat ini rata-rata jumlah penumpang Bandara DEO sebesar 750 ribu per tahun. Meski angka tersebut kalah jauh dibandingkan dengan jumlah penumpang bandara di kota-kota besar. Namun dia optimis secara perlahan semakin banyak penumpang yang menuju atau transit di bandara ini.


"Rata-rata per hari sekitar 2.000-an penumpang. Kalau per tahun berarti sekitar 750 ribuan, bisa sampai 900 ribuan kalau peak season. Tapi nanti lihat dalam dua tahun ke depannya bandara ini seperti apa," kata dia.

Sebagai informasi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mengubah wajah bandara-bandara di wilayah timur Indonesia. Salah satu bandara yang telah dibenahi kondisinya serta dilakukan pengembangan yaitu Bandara DEO Sorong.

Saat ini Bandara DEO memiliki landasan pacu (runway) dengan panjang 2.060 meter dan lebar 45 meter yang bisa didarati oleh pesawat berbadan lebar (wide body) dan pesawat propeller. Ke depannya, panjang runway bandara ini akan ditingkatkan menjadi 2.500 meter agar lebih banyak jenis pesawat yang bisa mendarat di bandara ini.

"Ini akan ditingkatkan menjadi 2.500 meter, plus stopway di kedua sisi ujung runway. Apron (tempat parkir pesawat) juga sedang kita lakukan diperluas secara bertahap. Saat ini apron kita bisa menampung 7 pesawat berbadan lebar setingkat NG dan 3 pesawat propeller seperti ATR atau Hercules," kata Paryono.

Selain itu, tampilan terminal bandara yang letaknya tidak jauh dari pantai ini kini terlihat megah dan modern serta dilengkapi dengan beragam fasilitas penunjang yang umumnya ada di bandara internasional. Bentuk bangunan terminal menyerupai buah pinang, dengan luas mencapai 13.700 meter persegi dan terdiri dari dua lantai dengan ruang tunggu berkapasitas 750 orang.

Fasilitas yang ada bandara ini juga semakin lengkap, antara lain dengan pemasangan dua garbarata, lift dan eskalator terminal, x-ray bagasi, metal detector, baggage handling system, kabin multi view.

Selain itu terminal telah dilengkapi sejumlah toilet yang lebih modern dan bersih. Desain interior terminal juga telah diperbarui sehingga tidak kalah dengan bandara-bandara modern di kota-kota lain.

"Masalah kebersihan yang semula terminal luasannya terbatas, kondisinya masih sederhana, belum dianggap terminal yang representatif, closetnya masih jongkok, jumlahnya terbatas, tidak perlu tisu. Sedang sekarang, saya kira sudah representatif," ungkap dia.(Dny/nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya