Liputan6.com, Surabaya - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat terdapat 38 kota yang berpotensi disalurkan gas bumi sebagai sumber bahan bakar rumah tangga.
Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, dari 38 kota tersebut, jumlah rumah tangga yang dapat dilayani sekitar 7,9 juta Sambungan Rumah (SR). Nilai investasi dari ini mencapai Rp 111,3 triliun. ‎
‎"Secara nasional, total potensi Jargas yang dapat dibangun ada di 38 kota," ‎kata dia di Surabaya, Jawa Timur, Senin (2/5/2016).
Menurut Sudirman, ke 38 kota yang potensial disalurkan gas bumi tersebut memiliki kedekatan dengan sumber gas sehingga dapat menciptakan efisiensi dari sisi penyaluran gasnya. Efisiensi karena pemerintah tidak perlu terlalu banyak membuat jaringan gas. "38 kota itu didekatkan sumber gas supaya biaya transmisi bisa lebih hemat," kata dia.
Baca Juga
Hingga saat ini, pemerintah telah membangun 204.766 sambungan rumah tangga di beberapa kota di Indonesia. Ini terdiri dari 97.076 SR dibangun dengan memakai Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Kemudian 107.690 SR dibangun PT PGN dan Pertamina berencana membangun 5.000 sambungan rumah tangga di 2 lokasi pada 2016 ini.
Sampai 2025, ‎pemerintah menargetkanpemasangan jaringan gas rumah tangga mencapai 5 juta sambungan dengan nilai investasi Rp 70 triliun‎. Adapun sampai 2019, jargas yang dapat dibangun sekitar 1,3 juta pelanggan dengan investasi sebesar Rp 18,2 triliun. Rencananya, sampai 2019 ditargetkan terbangun 1,3 juta SR.
Advertisement