Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menugaskan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk/PGN membangun 24 ribu sambungan gas rumah tangga di Surabaya, Jawa Timur.
Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, proyek pembangunan 24 ribu sambungan gas rumah tangga di Surabaya tersebut telah resmi dimulai, dengan panjang pipa 167 Kilo meter (Km). PGN menunjuk kontraktor pengembang PT Hutama Karya (Persero). Nilai proyek pembangunan gas itu mencapai Rp 285,21 miliar.
"Pemerintah bersama PGN akan terus memperbanyak jaringan gas rumah tangga di berbagai daerah," kata Sudirman, di acara Peresmian dan Groundbreaking Jaringan Gas Kota di Surabaya, Jawa Timur, Senin (2/5/2016).
Advertisement
Sambungan 24 ribu terbagi dalam tiga kluster besar di Surabaya Timur, Tengah, dan Selatan. Surabaya Timur meliputi empat kelurahan sebanyak 7.514 sambungan rumah tangga. Kemudian Surabaya tengah meliputi lima kelurahan sebanyak 8.763 sambungan rumah tangga, dan Surabaya selatan meliputi empat kelurahan sebanyak 7.721 sambungan rumah tangga.
Baca Juga
Sudirman melanjutkan, PGN juga mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk membangun Jargas di Batam sebanyak 4 ribu sambungan, dan 21 ribu sambungan di Tarakan.
Sudirman menuturkan, pemerintah mendorong penggunaan gas bumi sebagai sumber energi yang saat ini masih cukup melimpah seiring menipisnya cadangan minyak.
"Kita tahu cadangan minyak kita semakin menipis, sementara cadangan gas kita masih cukup banyak," ungkap Sudirman.
Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso menambahkan, PGN terus berkomitmen membangun sebanyak mungkin jaringan gas rumah tangga di berbagai daerah. PGN bahkan memiliki program khusus yakni PGN Sayang Ibu.
"Mulai 2016-2019 PGN melalui program PGN Sayang Ibu akan membangun sebanyak 110.000 jaringan gas bumi rumah tangga dengan dana sendiri alias tanpa APBN. Ini merupakan komitmen kami untuk memperluas pemanfaatan gas bumi nasional yang efisien, ramah lingkungan dan tanpa impor," ujar Hendi.
Hendi mengatakan, secara nasional PGN saat ini telah menyalurkan gas bumi ke lebih dari 107.000 rumah tangga, lebih dari 1.850 pelanggan komersial yaitu rumah sakit, mal, pusat belanja, hotel, dan lain-lain.
Selain itu, industri dan pembangkit listrik lebih dari 1.520 pelanggan, yang tersebar di berbagai daerah mulai dari Sumatera, Riau, Batam, Jawa, Kalimantan Utara hingga Sorong, Papua.
"Sementara khusus di Surabaya, terdapat 14.955 rumah tangga pakai gas bumi dari PGN, kemudian ada 142 usaha kecil menengah (UKM), dan 192 pelanggan komersil seperti rumah sakit, restoran, hotel, mal, serta 163 industri pakai gas bumi dari PGN. Adapun di Sidoarjo terdapat 4.486 pelanggan dan Pasuruan 269 pelanggan," tutur Hendi. (Pew/Ahm)