BPS: Sensus Ekonomi Sudah Capai 85 Persen

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, hingga saat ini Sensus Ekonomi 2016 telah dilakukan 85 persen wilayah Indonesia

oleh Septian Deny diperbarui 27 Mei 2016, 15:30 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2016, 15:30 WIB
BPS Luncurkan Logo Sensus Ekonomi 2016
Seorang peserta memperlihatkan logo sensus ekonomi 2016 saat peluncuran di Kantor BPS Jakarta, Jumat (8/5/2015). Badan Pusat Statistik (BPS ) meluncurkan logo baru sensus Ekonomi 2016 (SE2016). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, hingga saat ini Sensus Ekonomi 2016 telah dilakukan 85 persen wilayah Indonesia. BPS akan terus melakukan penyisiran pada 15 persen wilayah yang belum terjangkau sensus hingga 31 Mei 2016.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, ‎meski tinggal tersisa lima hari ke depan, namun pihaknya berupaya agar sensus ekonomi ini merata di seluruh wilayah Indonesia. Bahkan jika perlu setelah 31 Mei nanti pihaknya akan terus melakukan sensus.

"Jadi sampai tadi pagi 85 persen wilayah sudahtersensus. Walaupun sampai 31 (Mei) nanti. Belum (disensus) bukan berarti bebas, kami tetap uber lagi. Akan datangi terus," ujar dia diJakarta, Jumat (27/5/2016).

Suryamin menyatakan, saat ini pihaknya belum dapat menyimpulkan hasil dari sensus tersebut‎ sebelum dirampungkan pada 31 Mei mendatang. Namun demikian, jika berkaca dari hasil sensus ekonomi pada 2006 lalu, jumlah usaha baik skala mikro, kecil, menengah dan besar di Indonesia mencapai 22,6 juta usaha.

"Pokoknya 10 tahun lalu jumlahnya 22,6 juta, itu saja patokanya. Tapi setahun ini akan menghasilkan berapa, kita lihat nanti. Partisipasi dari masyarakat, dunia usaha itu menentuka. Jangan sampai (bilang) tidak punya ini padahal punya usaha," kata dia.

Namun dia memperkirakan usaha dari hasil sensus ‎tahun ini akan mengalami peningkatan. Hal ini salah satunya didorong oleh kemajuan teknologi informasi (IT) di mana banyak masyarakat yang berbisnis secara online.

"Kita belum tahu sekarang, tetapi melihat struktur ekonomi pasti berubah karena sekarang era IT. Tapi belum dipastikan karena (sensusnya) masih dijalan juga kan ya,‎" tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya