Kesejahteraan Petani Dorong Kedaulatan Pangan

Indonesia sulit untuk bisa mewujudkan kedaulatan pangan jika pemerintah tak memberikan kesejahteraan kepada para petani.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 06 Jun 2016, 16:45 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2016, 16:45 WIB
Jokowi Ladeni Curhatan Petani di Sawah
Salah seorang petani terlihat bersalaman dengan Jokowi. Jumat (13/6/14) (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia sulit untuk bisa mewujudkan kedaulatan pangan jika pemerintah tak memberikan kesejahteraan kepada para petani dan peternak. keberpihakan pemerintah kepada sektor pertanian harus terus meningkat agar para petani tak meninggalkan profesinya. 


Ketua Forum Tani Indonesia (Fortani) Wayan Supadno mengatakan, pemerintah belum menunjukkan keberpihakan kepada sektor pertanian. Padahal salah satu visi dari pemerintah adalah menciptakan kedaulatan pangan.

Menurutnya, seharusnya pemerintah memberikan dukungan kepada para petani dan meningkatkan kesejahteraan para petani. Dengan memberikan tersebut maka para petani akan fokus menekuni pekerjaannya dan tidak akan meninggalkan profesi tersebut. 

"Jangan bermimpi bisa mencapai kedaulatan pangan nasional kalau para petani dan peternak kesejahteraannya tidak diperhatikan," kata Wayan, dalam sebuah diskusi, di Jakarta, Senin (6/6/2016).

Ia mencontohkan, belum adanya keberpihakan pemerintah kepada para petani dan peternak dibuktikan dengan harga komoditas yang anjlok. Saat harga komoditas anjlok pemerintah tidak membantu petani untuk menjaga agar stabil. Namun saat harga tinggi pemerintah langsung menurunkannya dengan operasi pasar.

Menurut Wayan, kondisi tersebut membuat petani meninggalkan profesi yang digeluti, ‎Dampak dari hal tersebut adalah berkurangnya produksi komoditas dalam negeri dalam memenuhi kebutuhan konsumen, yang berujung pada impor komoditas.

Pemerintah harus melahirkan petani muda dan memberikan berbagai insentif untuk mendorong kegiatan pertanian dan peternakan yang berujung pada peningkatan produksi komoditas.

"Lahirkan petani muda yang punya integritas tinggi, berikan pembiayaan melalui bank pertanian, kalau ada investor baru cetak sawah 500 hektare beri stimulus," tutup Wayan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya