KEIN: Kembangkan Sektor Maritim, Indonesia Bisa Contoh Negara Ini

Sektor kemaritiman dan perikanan bisa menjadi senjata untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen.

oleh Septian Deny diperbarui 16 Jun 2016, 17:34 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2016, 17:34 WIB
Sektor Maritim
Sektor kemaritiman dan perikanan bisa menjadi senjata untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen.

Liputan6.com, Jakarta - ‎Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) ingin Indonesia memiliki sektor kemaritiman dan perikanan yang kuat. Salah satunya dengan membangun industri hulu hingga hilir pada sektor ini.

‎Anggota KEIN Benny Pasaribu mengatakan, ada sejumlah negara yang bisa menjadi contoh bagi Indonesia dalam membangun sektor kemaritiman dan perikanan yang kuat. Contohnya yaitu Norwegia dan Kanada yang berhasil membangun industrialisasi di sektor ini.

"Seperti di Norwegia, ‎Kanada, Tiongkok, bahkan hingga Thailand dan Filipina. Tapi mereka (Thailand dan Filipina) dengan illegal fishing bahan baku ikan mereka diambil dari kita, dan dengan moratorium pada mati. Paling tidak, kita harus membangun industri dengan kapasitas potensi di dalam negeri,"‎ujar dia dalamFocusGroupDiscussion (FGD)Roadmap Industrialisasi Sesi IV‎di HotelGrand Sahid Jaya,Jakarta, Kamis (16/6/2016).

Menurut Benny, dengan mengembangkan sektor kemaritiman dan perikanan bisa menjadi senjata untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen. Selain itu, dengan menjaga keberlangsungan pengembangan sektor ini, maka secara otomatis akan menjaga keutuhan Negara Kesatuan ‎Republik Indonesia (NKRI).

"Kita wajib mengembangkan kelautan ini, kalau mau tumbuh di atas 7 persen, industrialisasi ini penting, industrialisasi kelautan perikanan jadi masa depan kita. Dan NKRI bisa terus bertahan menjadi suatu negara kesatuan kalau potensi kelautan perikanan ini dikelola dengan baik," kata dia.

‎Benny mengungkapkan, selama ini pertumbuhan ekonomi hanya terpusat di pulau Jawa. Maka dengan pengembangan sektor kemaritiman dan perikanan, maka pertumbuhan ekonomi akan lebih merata hingga ke wilayah timur Indonesia.

"Karena yang ketertinggalan itu terjadi di daerah-daerah.‎ Selama ini sumbangan ekonomi kita 60 persen dari Jawa. Padahal yang luas itu Kalimantan, Papua Sulawesi. Potensi ekonominya luar biasa tapi tidak dikelola dengan baik‎," tandas dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya