Lakukan Efisiensi, Pertamina Raup US$ 925 Juta

PT Pertamina (Persero), mendapat nilai tambah sekitar US$ 925 juta hingga Mei 2016 melalui inisiatif terobosan /Breakthrough Project (BTP)

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 21 Jun 2016, 17:30 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2016, 17:30 WIB
Ilustrasi Pertamina (2)
Ilustrasi Pertamina

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero), mendapat nilai tambah sekitar US$ 925 juta hingga Mei 2016 melalui inisiatif terobosan /Breakthrough Project (BTP) New Initiatives, yang telah dilakukan dari berbagai kegiatan bisnis Pertamina.

“Secara umum inisiatif yang masuk ke dalam BTP New Initiatives 2016 Pertamina sukses melebihi target," kata Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, di Jakarta, Selasa (21/6/2016).

Dwi mengungkapkan, inisiatif terobosan tersebut berupa‎ sentralisasi procurement non hydro yang bersumber dari hasil negosiasi kontrak baru, renegosiasi kontrak-kontrak sebelumnya, optimasi inventory dan sentralisasi material procurement mencapai US$ 144 juta.

"Adapun, untuk pengadaan hydro melalui revitalisasi ISC hingga periode yang sama meraup sekitar US$ 61,9 juta yang bersumber dari selisih Alpha serta dari realisasi aktivitas pengadaan crude serta produk," tambah Dwi.

Kemudian, lanjut Dwi, Pertamina juga meraup US$ 94,81 juta dari Pembenahan Tata Kelola Arus Minyak. Kegiatan Marketing Operation Excellence melalui berbagai terobosan kegiatan marketing seperti sales Pertalite, efisiensi biaya perkapalan dengan optimalisasi tonase kapal dan bunker shipping memberikan nilai tambah sebesar US$ 63 juta.

Inisiatif efisiensi di bisnis hulu melalui optimalisasi biaya operasi anak perusahaan telah mencapai US$412 juta. Inisiatif efisiensi pengolahan yang bersumber dari optimalisasi bottom products di kilang dan efisiensi energi dapat memberikan nilai tambah sebesar US$ 22,78 juta.

Sementara itu, efisiensi per direktorat dengan cara optimalisasi biaya operasi telah mencapai US$ 71 juta.

"Total nilai tambah yang diperoleh hingga 31 Mei 2016 telah mencapai US$ 925 juta atau 48 persen di atas target. Kami menargetkan nilai tambah dari kegiatan ini dapat mencapai US$ 1,64 miliar hingga akhir tahun,” tutup Dwi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya