Menhub Evaluasi Program Tol Laut

Menhub menilai beberapa hal terkait rute tol laut yang sudah dicanangkan sebelumnya tidak efisien.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 07 Sep 2016, 12:48 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2016, 12:48 WIB
Tol laut.
Tol laut. (Foto: Ilyas Istianur/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bakal mengkaji ulang program tol laut yang sudah dicanangkan pemerintah sebelumnya.

‎Evaluasi ini dilakukan karena Menhub menilai beberapa hal terkait rute tol laut yang sudah dicanangkan sebelumnya tidak efisien.

"Tol laut, kita evaluasi, memang yang terjadi ada enam rute sesuai program, tetapi kita lihat itu tidak efektif," kata Budi Karya di Gedung DPR Jakarta, Rabu (7/9/2016).

Tidak efektifnya beberapa rute itu, menurut dia, karena sudah dilalui perusahaan swasta. Untuk itu ia justru mendorong swasta meningkatkan kapasitas di rute tersebut.

"Rute-rute yang ada rivalitas dengan‎ swasta itu kita akan hapus, dan anggarannya kita alihkan ke rute yang belum ada pelayarannya sama sekali," papar dia.

Sebelumnya, Budi Karya pernah menuturkan, salah satu rute yang bersinggungan dengan swasta tersebut adalah Jakarta-Makassar-Biak.

Di jalur Jakarta-Makassar saat ini sudah ada pelayaran oleh swasta ataupun BUMN. Namun untuk Makassar-Biak belum ada pelayaran langsung.

“Jadi baru dari Makassar ke Papua itu yang kita adakan dengan tol laut subsidi. Jadi yang sudah melembaga biarkan saja kita hidupkan, karena efisiensi itu ditentukan dari okupansi kan,” ujarnya.
 
Untuk lebih mengefisienkan pelayaran dari Papua, Budi juga berencana bekerja sama dengan Pelindo II dan Pelindo IV untuk membuat pelabuhan baru di sejumlah titik. Sebagai contoh daratan Papua yang selama ini lebih efisien dijangkau oleh udara.

Nantinya, dia merencanakan pembangunan dua pelabuhan, di daerah Kaimana dan Agats, Papua untuk menunjang aksesibilitas barang-barang dengan menentukan titik yang paling efisien untuk dituju. (Yas/nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya