Liputan6.com, Jakarta - PTÂ Pertamina (Persero) mencatat impor Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium turun dan impor Pertamax meningkat karena perubahan pola konsumsi masyarakat.
Senior Vice President Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina Daniel Purba mengatakan,‎ impor Premium mencapai 7,8 juta barel pada Agustus, dan menjadi 6,9 juta barel pada September. Penurunan itu berlanjut menjadi 5,4 juta barel.
"‎Impor 2016 terlihat ada penurunan impor Premium dari Agustus. Kemudian September ke sini menurun," kata Daniel, di Kantor Pusata Pertamina, Jakarta, Rabu (21/9/2016).
Baca Juga
Daniel menuturkan, penurunan impor Premium tersebut merupakan dampak dari perubahan pola konsumsi BBM masyarakat belakangan ini, yang beralih dari Premium ke Pertamax. "Jadi ini terjadi pergeseran konsumsi dari Premium, jadi Pertamax‎," ucap Daniel.
Daniel mengungkapkan, konsumsi Pertamax bertambah membuat impor BBM dengan kadar Research octane Number (RON) 92 tersebut meningkat. Dari Agustus 1,4 juta barel menjadi 2,7 juta barel pada September. Impor itu akan meningkat kembali menjadi 3,1 juta barel pada Oktober.
"Ini kompensasi kenaikan impor Pertamax, karena kenaikan konsumsi Pertamax sampai Desember. Kita perkirakan akan naik terus," tutur Daniel. (Pew/Ahm)
Advertisement