Liputan6.com, Jakarta Pemerintah menjadikan industri nasional kompetitif untuk mendongkrak perekonomian. Caranya, dengan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi sehingga pemenuhan bahan baku tak diperoleh dari impor.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Industri Johnny Darmawan mengatakan, impor telah memangkas daya saing industri karena biaya logistik yang relatif tinggi.
"Kalau melihat gejala deindustrialisasi bagaimana mengatasinya, mudah. Semua industri harus kita pikirkan kata kuncinya kompetitif. Tidak ada kata lain produksi atau proses dalam negeri. Logistik cost mahal, part kalau impor dari luar negeri 20 sampai 30 persen," jelas dia di Menara Kadin Kuningan Jakarta, Jumat (23/9/2016).
Baca Juga
Johnny juga mengatakan perlunya sinkronisasi antar lembaga supaya segala bentuk perizinan menjadi mudah. Lantaran, birokrasi yang ribet membuat pengusaha enggan menanamkan modalnya.
"Roadmap punya tapi ada nggak koordinasinya. Saya banyak belajar di birokrasi itu nggak gampang karena kementerian mungkin nggak sinkron," ujar dia.
Dia menambahkan, untuk mendorong daya saing industri ada beberapa hal yang mesti dipenuhi. Di antaranya, infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, serta kelistrikan.
Kemudian, penyediaan biaya energi murah. Sebab energi yang mahal juga menekan kinerja industri. "Bagaimana memikirkan bagaimana produksi kita kompetitif kalau
Harga gas kita salah satu termahal di dunia, kemudian listrik," ungkap dia.
Johnny juga bilang, mesti ada upaya untuk menekan harga bahan baku industri. "Kita membuat ketersediaan dari bahan baku murah, paling gampang," tandas dia.(Amd/Nrm)