Tanggapan HSBC Soal Rencana Mogok Karyawan Bank Ekonomi

Mogok kerja untuk menuntut agar proses integrasi antara HSBC dengan Bank Ekonomi Raharja dilakukan tanpa ada diskriminasi.

oleh Arthur Gideon diperbarui 13 Okt 2016, 20:19 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2016, 20:19 WIB
HSBC
(Foto: Reuters)

Liputan6.com, Jakarta karyawan PT Bank Ekonomi Raharja Tbk yang tergabung dalam Serikat Pekerja Bank Ekonomi Raharja (SP BERsatu) berencana untuk mogok kerja pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2016.

Rencana mogok kerja tersebut untuk menuntut agar proses integrasi antara HSBC dengan Bank Ekonomi Raharja dilakukan tanpa ada diskriminasi. Karyawan Bank Ekonomi Raharja meminta hak yang sama dengan karyawan Bank HSBC.

Manajemen HSBC menyayangkan rencana SP BERsatu untuk melakukan aksi mogok kerja, karena selama ini manajemen HSBC menginginkan adanya kerja sama yang baik dengan serikat pekerja.

"Sebagai bagian dari usaha kami untuk mencapai tujuan bersama, yaitu integrasi kedua entitas bisnis, kami bekerja sama penuh dengan semua pemangku kepentingan yang relevan, termasuk serikat pekerja, tulis manajemen HSBC Indonesia dalam keterangan tertulis, Kamis (13/10/2016).

HSBC juga menghormati dan menghargai komentar dan masukan dari serikat pekerja dan berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara yang positif. Manajemen HSBC percaya, dapat mencapai tujuan yang ingin dituju bersama dengan tetap berpegang teguh pada regulasi yang berlaku dalam mendiskusikan isu ini.

Indonesia merupakan pasar yang sangat strategis bagi HSBC Group dan untuk itulah manajemen HSBC memiliki komitmen tinggi untuk Indonesia dalam jangka waktu yang panjang. Integrasi HSBC dengan Bank Ekonomi Raharja merupakan wujud dari komitmen untuk berinvestasi di pasar yang sangat potensial ini.

Manajemen HSBC juga optimistis menemukan solusi efektif yaitu melalui kerja sama yang erat dan sikap saling menghormati agar tujuan untuk menjadi bank international yang terkemuka di tahun 2022 dapat terealisasikan. (Gdn/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya