Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan di tambang PT Freeport Indonesia, Papua, kembali terjadi. Kali ini kecelakaan tersebut menelan satu korban jiwa dan satu orang mengalami cedera berat. Kecelakaan ini membuat manajemen menutup tambang terbuka Grasberg.
‎Berdasarkan informasi yang diperoleh, Selasa (18/10/2016), kecelakaan tambang Gresberg PT Freeport terjadi pada 17 Oktober pukul 17.25 waktu setempat. Insiden ini disebabkan unit dozer D11 (alat berat) terguling di Bench 1. Akibat kecelakaan tersebut seorang operator meninggal dan seorang pengawas cedera berat.
Direktur Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot mengaku telah ‎mendapat laporan kecelakaan tersebut dari pihak PT Freeport Indonesia.
"Sudah ada. kecelakaan Senin kemarin. Backhow jatuh dari bench di operasional Grasberg. Satu orang tewas dan satu lagi cedera," kata Bambang, saat dihubungi wartawan, di Jakarta, Selasa (18/10/2016).
Baca Juga
Bambang menuturkan, atas laporan itu, Direktorat Jenderal Minerba Kementerian ESDM telah mengirim inspektur tambang untuk investigasi penyebab kecelakaan.
‎"Inspektur tambang dikirim. Kami investigasi dulu permasalahan seperti apa," tutur Bambang.
Bambang melanjutkan, dengan adanya investigasi tersebut seluruh kegiatan operasi pertambangan di tambang terbuka Grasberg dihentikan. Lokasi tambang pun ditutup sementara sejak kecelakaan terjadi.
"Operasi Grasberg ditutup sementara, dari satu hari kemarin dihentikan," ‎ucap Bambang.
Bambang belum bisa menyebutkan waktu kegiatan pertambangan di Grasberg dapat dilakukan kembali. Dia hanya memperkirakan investigasi memakan waktu 3-4 hari.
"Biasanya tiga sampai empat hari. Setelah itu ada kesimpulan apakah human error atau faktor apa," tutur Bambang. (Pew/Ahm)
Advertisement