Hal Ini Perlu Anda Hindari Saat Membangun Bisnis

CEO Insightfully Chirag Kulkarni menuturkan, dirinya pernah melakukan hal bodoh yang tak disadari saat bangun bisnis.

oleh Septian Deny diperbarui 22 Okt 2016, 19:51 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2016, 19:51 WIB
CEO Insightfully Chirag Kulkarni menuturkan, dirinya pernah melakukan hal bodoh yang tak disadari saat bangun bisnis.
CEO Insightfully Chirag Kulkarni menuturkan, dirinya pernah melakukan hal bodoh yang tak disadari saat bangun bisnis.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam membangun sebuah bisnis, seseorang tidak jarang melakukan hal bodoh yang mungkin tidak disadari. Hal ini seperti yang dialami oleh Pendiri dan CEO Insightfully, Chirag Kulkarni.

Chirag mengungkapkan, ketika membangun perusahaan pertamanya, dia adalah orang yang mudah marah pada karyawannya dan membuat keputusan tanpa memperhitungkan dampaknya. Namun Chirag menemukan dampak buruk dari perilakunya tersebut pada bisnis yang telah dibangunnya.

"Dalam pikiran saya, saya hanya meniru Steve Jobs. Tapi saya kemudian menyadari, saya hanya melakukan hal-hal ini karena saya marah dengan cara saya menjalani kehidupan,"‎ ujar dia seperti dikutip dari laman insiders.fortune.com, Sabtu (22/10/2016).

Chirag menuturkan, kala itu‎ dirinya bukan hanya ceroboh dalam menata keuangan, tetapi juga mengabaikan keluarga, teman, bahkan kesehatannya sendiri. Sampai akhirnya dia menyadari jika terus mementingkan materi dan kekayaan, lebih dari hal-hal lain dalam kehidupan, maka dia hanya akan membuat bisnis berantakan.

Kemudian Chirag ‎terus mempelajari tentang para pengusaha sukses antara lain Bill Gates, Mark Zukerberg, Warren Buffett dan Steve Jobs. Dirinya terobsesi pada kesuksesan finansial pada pengusaha sukses tersebut.

"Tapi saya hanya berfokus pada keuntungan finansial, dan mengabaikan pertumbuhan pribadi adalah hal terbodoh yang Anda lakukan dalam bisnis. Yang dibutuhkan tidak hanya menjadi manusia yang sukses, tetapi menjadi seorang pemimpin yang seimbang," kata dia.

Namun ketika mulai berpikir tentang beberapa pendiri dan pemimpin terbaik sebuah perusahaan seperti Lewis Howes dan Tony Robbins, lanjut Chirag, mereka adalah pemimpin yang penuh perasaan dan memikirkan perkembangan dirinya sendiri, di samping tetap mendapatkan keuntungan yang sehat.

Jadi menurut dia, pengembangan diri akan membawa seseorang dari pebisnis yang biasa saja menjadi seseorang yang berperasaan dan peduli pada sebuah misi dan tujuan, bukan hanya sekadar mencari keuntungan. Hal itu dapat dimulai dengan mencari tahu apa yang disukai selain dari sekadar pekerjaan.

"Butuh waktu 6 tahun untuk menemukan bahwa pertumbuhan pribadi dimulai dengan saya melakukan latihan meditasi setiap pagi dan sore. Saya berolahraga dengan teman-teman saya setiap pagi, menyelesaikan sebuah buku setiap minggu, dan bahkan menghabiskan hari Sabtu saya bebas dari produk digital, seperti iPhone, MacBook, dan iPad. Saya seorang pengusaha bersemangat yang mencintai semua hal terkait dengan marketing. Tapi saya sudah belajar bahwa ide-ide terbaik saya datang ketika saya jauh dari pekerjaan saya sehari-hari," jelas dia.

Oleh sebab itu, menurut‎ Chirag, mulai membuat daftar hal-hal yang ingin dilakukan dan memilih satu hal untuk dilakukan setiap pekannya. Kemudian temukan lima hal dalam kehidupan yang dianggap paling penting.

"Bagi saya, hal-hal itu adalah kesehatan, kekayaan, cinta, kebahagiaan, dan spiritualitas. Setiap pagi dan sore, saya menuliskan dan ulangi lima target harian yang sesuai dengan visi saya untuk apa yang saya inginkan dalam kesehatan, cinta, dan lain-lain. Ini memberi saya kejelasan mengenai apa tujuan saya dalam hidup," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya